Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma: Masa di Kota Sendiri, Kita Enggak Dapat Tempat Perawatan

Kompas.com - 12/05/2020, 05:23 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku keberatan jika rumah sakit di Surabaya menjadi pasien rujukan Covid-19 dari luar daerah.

Akibat banyaknya pasien positif Covid-19 dirujuk ke Surabaya, ruang isolasi di rumah sakit rujukan kelebihan kapasitas karena menampung ratusan pasien dari luar Surabaya.

Bahkan, kata Risma, pasien positif Covid-19 asal Surabaya harus menjalani karantina mandiri.

"Masa di kota sendiri (Surabaya), kita enggak dapat tempat perawatan," kata Risma saat menggelar pertemuan dengan perwakilan IDI Surabaya dan Persi Jatim di Halaman Balai Kota Surabaya, Senin (11/5/2020).

Baca juga: Fakta Ayah Bunuh Anak Gadisnya dan Sandera 2 Warga, Malu Korban Berhubungan Badan di Luar Nikah

Dicontohkan Risma, seperti RS Soewandhie Surabaya yang dipenuhi pasien dari luar kota.

"Semuanya dirujuk ke Surabaya. Sementara, pasien asal Surabaya malah tidak dapat tempat," kata Risma.

Baca juga: Risma Keberatan, 50 Persen Pasien Positif Covid-19 di Surabaya dari Luar Daerah

Menurut hitungan Risma, sebanyak 50 persen pasien positif yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Surabaya berasal dari luar daerah.

"Kalau hitungan saya, pasien (luar Surabaya) itu ada sebanyak 50 persen. Jadi kadang mereka datangnya ke UGD, di RS Soewandie, di RS BDH, itu ada pasien luar Surabaya," ujar Risma.

Melihat itu, Risma pun heran kenapa pasien positif Covid-19 terus dirujuk ke Surabaya. Padahal, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menunjuk sejumlah rumah sakit rujukan.

"Kenapa kok diterima terus dari luar. Padahal sudah ada rumah sakit rujukan di Jawa Timur yang sudah ditunjuk. Kan tidak fair kalau kemudian semua dibawa ke Surabaya," kata Risma.

Untuk itu, Risma meminta pihak rumah sakit mengatur alur rujukan pasien Covid-19 dengan jelas. Sehingga, tak semua pasien dari luar daerah yang dirawat di Surabaya.

Baca juga: Kronologi Terbongkarnya Penjualan Daging Sapi yang Ternyata Babi di Bandung

 

(Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com