Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Towing Angkut Mobil Berisi Pemudik di Semarang Ternyata untuk Pembuatan Iklan

Kompas.com - 06/05/2020, 19:07 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Sebuah video yang memerlihatkan truk towing mengangkut mobil yang di dalamnya berisi penumpang, sempat viral di media sosial, Minggu (3/5/2020).

Pasalnya, truk tersebut diminta putar balik saat akan melintasi daerah Taman Unyil, yang merupakan perbatasan antara Kota Semarang dengan Kabupaten Semarang.

Namun, video tersebut hanyalah sebagian adegan dari iklan layanan masyarakat yang sebenarnya berisi imbauan yang digarap oleh Zebra Project yang digawangi oleh 11 personel, salah satunya Aldo Brilliant Prakastyo.

Baca juga: 4 Pemudik Sembunyi di Mobil yang Diangkut Truk Towing, Begini Kronologinya

Aldo mengatakan, viralnya potongan video tersebut sebenarnya 'merusak' rencana yang disusun tim.

"Tim kami ada di lokasi untuk mengambil gambar namun ada orang lain yang mengambil gambar dari angle lain, dan langsung mengunggah ke media sosial hingga viral. Sehingga pesan yang ingin disampaikan tidak dapat dimengerti masyarakat," paparnya saat ditemui, Rabu (6/5/2020).

Aldo mengatakan, timnya bertujuan membuat film pendek untuk mendukung pemerintah.

"Itu tujuannya edukasi agar masyarakat mematuhi pemerintah, terutama soal larangan mudik," jelasnya.

Baca juga: Cerita Pemudik Sembunyi di Mobil yang Diangkut Truk Towing di Semarang

Video tersebut melibatkan sopir dan kernet truk towing, serta empat orang yang berperan sebagai pemudik dan naik minibus.

Dalam pembuatan video tersebut, lanjutnya, tim Zebra Project sudah berkoordinasi dengan instansi terkait.

"Karena ada yang mengambil video secara sepotong dan langsung disebar di media sosial, akhirnya tidak sesuai harapan," kata Aldo.

Apalagi, narasi yang ditulis juga tidak menggambarkan situasi yang sebenarnya sehingga semakin rancu.

Karena video tersebut terlanjur viral, kata dia, proyek iklan layanan masyarakat yang sebenarnya sudah rampung dan tak jadi ditayangkan.

"Kami melakukan klarifikasi ini agar masyarakat mengetahui bahwa kejadian yang sebenarnya itu video adalah iklan, bukan pemudik sungguhan," paparnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com