Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pasien Positif Covid-19 hingga ODP di Indonesia Nekat Berkeliaran, Shalat Tarawih hingga Kunjungi Saudara

Kompas.com - 06/05/2020, 11:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Meski kasus positif Covid-19 di Indonesia kian bertambah namun rupanya kesadaran masyarakat mengenai penularan virus ini belum sepenuhnya terbangun.

Bahkan masih ada warga yang berstatus positif Covid-19, pasien dalam pengawasan (PDP) hingga orang dalam pemantauan (ODP) justru keluyuran.

Di Mataram, ada pasien Covid-19 yang justru melakukan shalat tarawih bersama dengan warga.

Sedangkan di Surabaya, seorang ODP malah bepergian menemui saudaranya.

Penertiban ODP, PDP hingga pasien positif Covid-19 pun digalakkan.

Kepolisian Jawa Timur membentuk Tim Covid Hunter untuk memburu pasien corona yang tak disiplin melakukan karantina.

Sedangkan di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Dewan Adat Dayak memberlakukan sanksi hukum adat bagi ODP, PDP yang berkeliaran di tengah masyarakat.

Berikut kasusnya di sejumlah daerah di Indonesia:

Baca juga: 4 Kasus Pasien Positif Corona Kabur dari RS, karena Jenuh hingga Takut Kesepian

1. Pasien positif Covid-19 malah shalat tarawih

tangkapan layar video viral pasien positif Covid-19 eggan dibawa untuk diisolasi di rumah sakit MataramKOMPAS.COM/IDHAM KHALID tangkapan layar video viral pasien positif Covid-19 eggan dibawa untuk diisolasi di rumah sakit Mataram
Di Kelurahan Cakranegara Barat, Mataram, NTB, seorang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 malah mengikuti shalat tarawih berjemaah di masjid.

Bahkan saat didatangi, S enggan dijemput petugas dan mengajak mereka berdebat.

Awalnya, S sempat mengikuti Ijtima Ulama Dunia di Gowa.

Petugas kemudian melakukan uji tes swab. Namun rupanya, ia tak pernah menjelaskan pada lingkungannya mengenai tes swab tersebut.

Warga pun tak tahu. S yang seharusnya menjalani karantina malah berkeliaran hingga shalat tarawih.

"Saat kami melakukan pengecekan ke rumahnya, yang bersangkutan justru tidak ada. Mestinya kan isolasi mandiri sejak kepulangannya dari Gowa, Makassar. Kami cek justru shalat tarawih bersama banyak warga di Masjid Nurul Yakin," kata Camat Cakranegara Erwan

Sempat berdebat alot dengan petugas, S pun akhirnya dijemput dan dibawa ke RS.

Baca juga: 5 Kasus Bayi Positif Covid-19 dalam Sepekan Terakhir, Tertular TKI hingga Orangtua

Ilustrasi pabrik Ilustrasi pabrik

2. PDP yang kemudian dinyatakan positif nekat bekerja

Dua pasien dalam pengawasan (PDP) corona masih nekat bekerja meski seharusnya melakukan karantina.

Karyawan pabrik Sampoerna Surabaya itu rupanya kemudian dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal dunia.

Menyusul kejadian itu, ratusan karyawan lainnya menjalani tes swab dengan hasil 63 orang terinfeksi Covid-19.

"Sebetulnya dia (pasien) saat itu statusnya sudah PDP. Tapi dia kerja, jadinya nulari (menularkan)," ungkap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Pabrik Sampoerna Surabaya kini ditutup sementara waktu.

Baca juga: Sederet Potret Kemiskinan di Tengah Pandemi, Tak Makan 2 Hari, Jual HP Rp 10.000, dan Nekat Mencuri

3. Di Jakarta, ODP berkeliaran

Petugas kesehatan Puskesmas Tanah Abang melakukan pemeriksaan rapid test terhadap warga Kelurahan Kebon Kacang, Jakarta Pusat, Senin (4/5/2020)DOKUMEN PRIBADI Petugas kesehatan Puskesmas Tanah Abang melakukan pemeriksaan rapid test terhadap warga Kelurahan Kebon Kacang, Jakarta Pusat, Senin (4/5/2020)
Lurah Kebon Kacang Aiman mengaku dipusingkan dengan ulah sejumlah ODP yang masih nekat berkeliaran di wilayahnya.

Mereka yang seharusnya menjalani isolasi mandiri malah beraktivitas di luar rumah.

“Yang isolasi mandiri ini kan sesuai dengan SOP kesehatan 2 minggu tidak boleh keluar rumah, nah mereka diam-diam keluar, lari sana lari sini,” ungkapnya.

Padahal, kata Aiman, pihaknya telah mengawasi dengan sekuat tenaga.

Kadang-kadang enggak pakai masker, keluar enggak physical distancing, kan harusnya jaga jarak. Ini yang kadang-kadang susah di warga masyarakat di wilayahnya padat,” tutur dia.

Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan

 

Ilustrasi penyebaran virus coronaShutterstock Ilustrasi penyebaran virus corona
4. ODP Surabaya keluyuran di hari pertama PSBB

Hari pertama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Surabaya, Selasa (28/4/2020), polisi menemukan satu orang dalam pemantauan (ODP) yang keluyuran.

ODP tersebut merupakan warga Tangerang yang ingin menemui saudaranya di Surabaya.

"Dia mengaku tidak betah dan keluar rumah untuk menemui saudaranya di Surabaya," kata Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa.

Polisi mengetahuinya sebagai ODP dari surat keterangan dokter yang dia bawa.

Aparat kemudian mengirim ODP tersebut ke rumah sakit terdekat.

Dalam proses evakuasi tersebut, para petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Baca juga: Sederet Pesan Menggugah dari Para Pasien Corona yang Berhasil Sembuh...

5. ODP masuk pasar di Solo

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona
Seorang wanita malah masuk ke pusat jual beli ponsel Pasar Singosaren setelah ditetapkan statusnya sebagai ODP.

Dia ditetapkan ODP karena mengalami gejala COVID-19 dan memiliki riwayat perjalanan ke Singapura.,

Videonya viral saat dia menunjukkan surat keterangan dari RSUD dr Moewardi kepada temannya di salah satu toko.

Surat keterangan kesehatan itu malah dibuat bahan bercandaan oleh temannya tersebut.

Setelah diselidiki oleh kepolisian, diketahui tempat tinggalnya berada di kawasan Colomadu, Karanganyar.

"Perempuan ini juga kooperatif dan siap menjalani karantina mandiri di rumah," terang Kapolresta Solo, Kombes Andy Rifai.

Selama menjalani karantina, perempuan tersebut diawasi oleh Dinas Kesehatan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Ghinan Salman, Fitri Rachmawati, Tria Sutrisna, Achmad Faizal, Labib Zamani | Editor: Robertus Belarminus, David Oliver Purba, Jessi Carina, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com