Karena menegur sopir mobil pikap yang salah masuk jalur pengisian bahan bakar minyak (BBM), seorang petugas SPBU, Yeni Nur Oktaviani (24) jadi korban penamparan.
Kejadian tersebut terekam kamera pengawas dan viral di media sosial dan menjadi pembicaraan warga Pangandaran, Jawa Barat.
Korban kemudian melaporkan kejadian itu ke kepolisian.
Di tengah prosesnya, korban justru mencabut laporannya lantaran iba dengan pelaku yang harus mengurus anaknya sendirian.
"Saya kasihan, pelaku harus mengurus sendirian anaknya yang berusia lima tahun. Jika saya tegas (melanjutkan proses hukum), anaknya sama siapa," kata Yeni melalui sambungan telepon, Sabtu (2/5/2020).
Saat kejadian pun, Yeni melihat anaknya harus ikut ayahnya saat bekerja.
"Saat itu (penganiayaan) di pom bensin, anaknya ada di depan. Dibawa. (Laporan dicabut) Kembali ke hati nurani. Saya enggak tega (lihat anaknya), terlebih ini bulan puasa," jelas Yeni.
Baca juga: Viral, Video Sopir Pikap Tampar Petugas SPBU Perempuan karena Tak Terima Ditegur
Aparat kepolisian dan TNI menjemput paksa tiga orang anggota keluarga di Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung, Grobogan, setelah hasil rapid test menunjukkan reaktif.
Ketiganya diwaspadai ikut tertular Covid-19 karena kepala keluarga mereka baru pulang dari luar kota dan akhirnya dinyatakan positif Covid-19.
Kapolsek Karangrayung, AKP Lamsir bersama seorang anggota TNI mengenakan APD lengkap sempat berdebat dengan anggota keluarga tersebut.
Kami sehat, tidak mau dibawa ke rumah sakit. Mati itu takdir Tuhan. Kata-kata penolakan itu yang membuat saya tegang," terang Lamsir, saat dihubungi Kompas.com, melalui ponsel, Sabtu (2/5/2020).
Karena tetap ngotot tak mau dievakuasi, polisi dan TNI itu langsung membawa mereka masuk ke ambulans secara paksa.
"Kami membantu tim medis karena mereka menolak dibawa. Kami pun turun tangan dan masih ngeyel. Mau tak mau kami tetap bawa masuk ke ambulans demi kebaikan bersama," terang Lamsir.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Dewantoro, Fitri Rachmawati Achmad Faizal, Candra Nugraha, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : David Oliver Purba, Aprilia Ika, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.