Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pasangan Bule Rusia yang Ngamen Bawa Bayi di Lombok, Mengaku Seniman hingga Tak Gunakan Alas Kaki

Kompas.com - 02/05/2020, 19:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Terdampak pandemi Covid-19, sepasang suami istri asal Rusia mengamen dengan membawa bayinya di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Mereka adalah Mikhail (29), Ekaterina (28) dan bayinya yang bernama Serafima (2).

Pasangan yang mengamen di Pasar Tradisional Kebon Roek Mataram, NTB itu mengaku mengamen untuk membeli makanan.

Penyebabnya, lantaran uang yang mereka miliki semakin menipis selama masa pandemi.

Baca juga: Tak Punya Uang, Bule Rusia Ngamen Bawa Bayi, Sebut Muslim di Lombok Membantu dan Sangat Baik

Seniman

Mikhail atau Bandorak, bersama istri dan anaknya kembali ke Kantor Imigrasi Mataram, Nusa Tenggara Barat, sambil menunggu jadwal keberangkatan ke Bali dan langsung dideportasi ke Rusia.FITRI R Mikhail atau Bandorak, bersama istri dan anaknya kembali ke Kantor Imigrasi Mataram, Nusa Tenggara Barat, sambil menunggu jadwal keberangkatan ke Bali dan langsung dideportasi ke Rusia.
Kepala Seksi Penindakan Kantor Imigrasi Mataram Reza Mulyawan mengemukakan, Mikhail dan istrinya mengaku sebagai seniman musik.

Mereka, kata Reza, selalu berkeliling ke sejumlah negara.

Beberapa jalanan negara yang mereka jelajahi untuk bermain musik yakni Korea, Vietnam dan lain sebagainya.

Mikhail selalu menggunakan alat musik akordeon.

Pada sejumlah postingan di media sosialnya, pria tersebut bersama sng istri selalu mengamen tanpa mengenakan alas kaki.

Ciri lainnya, mereka kerap menggunakan sepeda motor yang dibeli saat singgah di sebuah negara.

Baca juga: Viral, Video Suami Istri Asal Rusia Bawa Bayi Ngamen di Pasar, Uang untuk Beli Makan

Ilustrasi lockdown karena virus coronaShutterstock Ilustrasi lockdown karena virus corona

Berawal lockdown

Mikhail sebelumnya bercerita, mereka sempat bepergian ke Malaysia. Baru kemudian melanjutkan perjalanan ke Bali.

Dalam masa itu, Rusia kemudian memberlakukan lockdown, begitu juga dengan Malaysia.

Lantaran keuangan semakin menipis, mereka memutuskan mengamen untuk bertahan hidup.

"Saya main musik di Bali, tapi polisi melarang kami, padahal itu untuk membeli makanan dan biaya hidup. Kami punya uang hanya untuk satu bulan kami tinggal di Bali. Kemudian kami ke Lombok mencari peluang ngamen, tapi di sini juga sama pintu ditutup," kata dia.

Baca juga: Viral Video Pasangan Rusia Bawa Bayi Ngamen di Lombok, Diduga Ngamen Keliling Berbagai Negara

Pihak imigrasi mengecek dokumen

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram Syahrifullah menjelaskan, mereka diamankan di kantor imigrasi setelah video mengamen tersebut viral di media sosial.

Mereka mengaku mengamen untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi Covid-19.

Petugas imigrasi memeriksa kelengkapan dokumen dan menyatakan tak ada masalah terkait waktu izin tinggal mereka.

Kesalahan mereka yakni mengamen untuk mencari uang.

"Karena saat ini tengah terjadi musibah Covid-19, maka kami memberi kelonggaran. Jika tak ada Covid-19, saya pasti akan tindak tegas. Mereka hanya boleh berwisata di Lombok, bukan melakukan kerja atau aktivitas seperti mengamen atau mengemis," ujar Syahrifullah.

Baca juga: Suami Istri Asal Rusia yang Videonya Viral Ngamen Bawa Bayi Segera Dideportasi

Segera dideportasi

inilah  keluarga  WNA Rusia, Mikhail (29), bersama istrinya Ekaterina (28) dan balita mereka, Serafima, (2) keluarga ini  mendadak viral karena mengamen di sejumlah pasar tradisional di Lombok. ekaterina masih kini berada di kantor Imigrasi Mataram sambil menunggu keberangkatan ke Bali dan langsung dideportasi ke Rusia.FITRI R inilah keluarga WNA Rusia, Mikhail (29), bersama istrinya Ekaterina (28) dan balita mereka, Serafima, (2) keluarga ini mendadak viral karena mengamen di sejumlah pasar tradisional di Lombok. ekaterina masih kini berada di kantor Imigrasi Mataram sambil menunggu keberangkatan ke Bali dan langsung dideportasi ke Rusia.
Usai kejadian itu, pihak imigrasi berkoordinasi dengan Konsulat Rusia di Bali.

Diputuskan mereka akan segera dideportasi ke negara asalnya melalui Bandara Ngurah Rai Bali.

Hal tersebut merupakan permintaan pihak konsulat Rusia.

"Agar tiga WNA Rusia ini bisa langsung diterbangkan atau dideportasi ke Rusia melalui Bandara Ngurah Rai Bali. Tanggal 3 Mei pagi mereka akan menyeberang ke Padangbae melalui Lembar, dan malamnya diterbangkan ke Rusia," ujar Syahrifullah

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati | Editor : David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com