Salin Artikel

Mengenal Pasangan Bule Rusia yang Ngamen Bawa Bayi di Lombok, Mengaku Seniman hingga Tak Gunakan Alas Kaki

Mereka adalah Mikhail (29), Ekaterina (28) dan bayinya yang bernama Serafima (2).

Pasangan yang mengamen di Pasar Tradisional Kebon Roek Mataram, NTB itu mengaku mengamen untuk membeli makanan.

Penyebabnya, lantaran uang yang mereka miliki semakin menipis selama masa pandemi.

Mereka, kata Reza, selalu berkeliling ke sejumlah negara.

Beberapa jalanan negara yang mereka jelajahi untuk bermain musik yakni Korea, Vietnam dan lain sebagainya.

Mikhail selalu menggunakan alat musik akordeon.

Pada sejumlah postingan di media sosialnya, pria tersebut bersama sng istri selalu mengamen tanpa mengenakan alas kaki.

Ciri lainnya, mereka kerap menggunakan sepeda motor yang dibeli saat singgah di sebuah negara.

Berawal lockdown

Mikhail sebelumnya bercerita, mereka sempat bepergian ke Malaysia. Baru kemudian melanjutkan perjalanan ke Bali.

Dalam masa itu, Rusia kemudian memberlakukan lockdown, begitu juga dengan Malaysia.

Lantaran keuangan semakin menipis, mereka memutuskan mengamen untuk bertahan hidup.

"Saya main musik di Bali, tapi polisi melarang kami, padahal itu untuk membeli makanan dan biaya hidup. Kami punya uang hanya untuk satu bulan kami tinggal di Bali. Kemudian kami ke Lombok mencari peluang ngamen, tapi di sini juga sama pintu ditutup," kata dia.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram Syahrifullah menjelaskan, mereka diamankan di kantor imigrasi setelah video mengamen tersebut viral di media sosial.

Mereka mengaku mengamen untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi Covid-19.

Petugas imigrasi memeriksa kelengkapan dokumen dan menyatakan tak ada masalah terkait waktu izin tinggal mereka.

Kesalahan mereka yakni mengamen untuk mencari uang.

"Karena saat ini tengah terjadi musibah Covid-19, maka kami memberi kelonggaran. Jika tak ada Covid-19, saya pasti akan tindak tegas. Mereka hanya boleh berwisata di Lombok, bukan melakukan kerja atau aktivitas seperti mengamen atau mengemis," ujar Syahrifullah.

Diputuskan mereka akan segera dideportasi ke negara asalnya melalui Bandara Ngurah Rai Bali.

Hal tersebut merupakan permintaan pihak konsulat Rusia.

"Agar tiga WNA Rusia ini bisa langsung diterbangkan atau dideportasi ke Rusia melalui Bandara Ngurah Rai Bali. Tanggal 3 Mei pagi mereka akan menyeberang ke Padangbae melalui Lembar, dan malamnya diterbangkan ke Rusia," ujar Syahrifullah

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati | Editor : David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/05/02/19100051/mengenal-pasangan-bule-rusia-yang-ngamen-bawa-bayi-di-lombok-mengaku-seniman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke