Saat dimintai keterangan, para TKI tersebut mengaku sudah tak makan selama dua hari di hutan bakau.
Melihat itu, petugas lalu menyediakan makanan bagi para TKI tersebut.
"Para TKI ini diberikan makan karena sudah 2 hari 2 malam di tengah laut dan tidak makan," katanya.
Sementara itu, tim berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Tanjung Balai terkait penjemputan TKI illegal ini. Para TKI ini berasal dari Asahan dan Tanjung Balai.
"Dari hasi pemeriksaan kesehatan, 13 TKI negatif terindikasi Covid-19 dan akan dipulangkan kepada pemdanya masing-masing atau kepada keluarganya," ujar Putu.
Dilansir dari Tribunnews, para TKI ilegal itu mengaku sudah membayarkan sejumlah uang kepada tekong kapal agar bisa menyebrang dari Malaysia. Namun, justru hanya ditelantarkan di hutan bakau.
Salah satunya Mariana (54) yang mengaku meninggalkan Malaysia dan memilih pulang ke kampung halamannya di Asahan, lantaran tidak lagi bekerja sejak negeri jiran tersebut memberlakukan lockdown.
"Sudah dua hari diturunkan kapal tekong di sana. Pas di sana katanya ada kapal lagi yang mau jemput kami, makanya kami mau diturunkan di sana. Ada tiga kali kami dioper ke kapal lain di tengah laut, sejak dari Malaysia," ungkap Mariana. (Penulis: Dewantoro | Editor: David Oliver Purba)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul: Ditipu Tekong Kapal, 13 TKI Ilegal Ditemukan di Hutan Bakau Asahan dalam Kondisi Kelaparan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.