Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pasien Positif Covid-19 Shalat Tarawih Berjemaah | Pegawai Pabrik Sampoerna Tetap Bekerja, Rupanya Positif Corona

Kompas.com - 01/05/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), seorang pasien positif Covid-19 malah mengikuti shalat tarawih berjemaah.

Pasien itu juga merahasiakan bahwa dirinya pernah menjalani tes swab, sehingga tak seorang pun warga tahu.

Sementara di Surabaya, dua orang karyawan pabrik rokok Sampoerna dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal dunia.

Akibatnya, kini pabrik Sampoerna Surabaya menutup sementara aktivitasnya.

Berikut berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca Kompas.com:

Baca juga: Kasus-kasus Kebohongan Pasien Corona di Sejumlah Daerah, Dilakukan Kuli Bangunan dan Petugas Medis Terinfeksi

1. Pasien positif Covid-19 shalat tarawih berjemaah

Ilustrasi shalat, shalat tarawihShutterstock Ilustrasi shalat, shalat tarawih
Pasien berinisial S melakukan tes swab sepulang menghadiri acara Ijtima Ulama Dunia di Gowa.

Namun pasien itu merahasiakan dan tak mengatakan bahwa dirinya menjalani tes swab.

Kepala lingkungan termasuk warga tak ada yang mengetahui kondisi S.

Belakangan diketahui S positif Covid-19. Namun saat dijemput, S yang seharusnya melakukan isolasi malah shalat tarawih berjemaah di masjid.

"Saat kami melakukan pengecekan ke rumahnya, yang bersangkutan justru tidak ada. Mestinya kan isolasi mandiri sejak kepulangannya dari Gowa, Makassar. Kami cek justru shalat tarawih bersama banyak warga di Masjid Nurul Yakin," kata Camat Cakranegara Erwan.

S bahkan enggan dibawa ke rumah sakit dan merasa kondisinya sehat.

Setelah dijelaskan, S kemudian bersedia menjalani isolasi ke RSUD Mataram.

Petugas juga melakukan tracing dengan siapa saja S telah berkontak.

Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan

 

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)
2. Pasien positif Covid-19 kabur dari jendela

Seorang pasien Covid-19 di Lombok tengah berinisial SL kabur dari RSUD Praya, Selasa (28/4/2020).

Direktur RSUD Praya Muzakit Langkir menjelaskan, SL memang sering membantah anjuran petugas medis sebelum kabur melompati jendela.

"Memang pasien ini dikenal ngeyel. Informasi dari dinas kesehatan, dia sering membantah saran-saran petugas dengan hadis-hadis, disuruh ini itu dia keluarkan hadis-hadis," kata Muzakir.

SL kabur pada Selasa (28/4/2020) malam hari dengan melompati jendela tanpa terali.

Petugas kaget saat mendapati tempat tidur SL kosong. Aksi kaburnya SL rupanya tertangkap CCTV dan viral.

SL ditemukan sekitar 10 kilometer dari rumah sakit.

Ia kabur dengan berjalan kaki dan ditemukan di dekat persawahan.

"Dari keterangannya dia shalat Subuh di Masjid Wage, setelah itu dia lanjut menuju arah Desa Penujak, sampai akhirnya pagi-pagi ditemukan petugas," jelas Kepala Dinkes Lombok Tengah Omdah.

Baca juga: Fakta Pasien Positif Covid-19 Kabur, Sering Bantah Petugas Pakai Hadis, Lompat Lewat Jendela, Ditemukan di Persawahan

3. Karyawan tetap kerja, rupanya positif corona, pabrik Sampoerna ditutup

Ilustrasi penyebaran virus coronaShutterstock Ilustrasi penyebaran virus corona
Dua orang karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna tetap bekerja meski berstatus PDP dan harus menjalani isolasi.

Belakangan diketahui dua karyawan tersebut positif corona. Keduanya akhirnya meninggal dunia.

"Sebetulnya dia (pasien) saat itu status sudah PDP. Tapi dia kerja, jadinya nulari (menularkan)," kata Risma, Kamis (30/4/2020).

Akibatnya, ratusan karyawan harus mengikuti rapid test dan tes swab untuk mengetahui kondisi kesehatannya.

Para karyawan kemudian dikarantina di sebuah hotel di Surabaya.

Sementara pabrik Sampoerna ditutup untuk sementara.

Baca juga: Karyawan Tetap Kerja Saat Harus Isolasi, Ternyata Positif Corona, Pabrik Sampoerna Surabaya Ditutup

4. Keluarga pasien positif corona tak jujur, 53 tenaga medis RSUP Sardjito Yogya diisolasi

Akibat keluarga pasien yang tak jujur, lagi-lagi tenaga medis harus diisolasi.

Kali ini di RSUP Dr Sardjito, ada 53 tenaga medis yang harus menjalani tes swab untuk mengecek apakah mereka tertular virus corona.

Awalnya, ada pasien berpenyakit kanker yang masuk RS dengan hasil rapid test corona nonreaktif.

Pasien yang biasanya ditunggu suami, mendadak tidak ditunggu suaminya.

Ternyata suaminya dirawat di RSUD Sleman karena menunjukkan positif corona setelah dites swab.

"Ternyata diinfokan bapaknya pernah satu mobil dengan pasien positif yang meninggal," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Banu Hermawan.

Baca juga: Sederet Potret Kemiskinan di Tengah Pandemi, Tak Makan 2 Hari, Jual HP Rp 10.000, dan Nekat Mencuri

5. Ada 500 TKA China akan masuk Sultra, Gubernur dan DPRD menolak

Gubernur Sultra Ali MaziKOMPAS.COM/KIKI ANDI PATI Gubernur Sultra Ali Mazi

Gubernur dan DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) menolak kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang datang mulai pekan depan.

Gubernur menyebut pemerintah pusat menyetujui kedatangan mereka.

Namun Gubernur Ali Mazi mengatakan hal tersebut tidak tepat karena masyarakat masih berjuang melawan pandemi corona.

“49 TKA yang lalu saja kita sudah babak belur. Suasana kebatinan masyarakat menghadapi corona, tidak tepat dengan memasukkan TKA asal China,” terangnya.

Dia meminta agar perusahaan yang mengundang TKA China itu menunda rencana tersebut hingga suasana kondusif.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Fitri Rachmawati, Idham Khalid, Wijaya Kusuma, Kiki Andi Pati | Editor: David Oliver Purba, Pythag Kurniati, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com