Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Salatiga Ditata Berjarak, Pembeli Tak Lagi Takut Berbelanja

Kompas.com - 29/04/2020, 15:56 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Penataan pasar pagi Salatiga dengan memberi jarak antar pedagang, dinilai meningkatkan kenyamanan pembeli.

Mereka tidak takut lagi berbelanja ke pasar karena adanya wabah corona.

Seorang pembeli, Suyatmi, mengaku dirinya tidak takut lagi berbelanja di pasar pagi.

"Kemarin sempat tidak mau ke pasar karena takut dengan penularan corona. Tapi setelah pedagang diberi jarak, menjadi lebih nyaman dan bisa leluasa bergerak karena ada jarak. Tidak takut lagi," jelasnya Rabu (29/4/2020) usai berbelanja di pasar pagi.

Baca juga: Pedagang Pasar Pagi Salatiga Tetap Berjualan, tapi Ditata agar Berjarak

Namun, karena letak para pedagang berubah, dia harus kembali mencari pedagang yang menjadi langganannya.

"Ini dari tadi cari penjual yang sudah langganan, tapi tidak ketemu," ungkapnya.

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, menilai sebanyak 90 persen pedagang pasar pagi telah mentaati peraturan menggunakan masker saat berjualan.

Sementara sisanya, yang tidak menggunakan masker dilarang menggelar lapak dagangan.

"Saya langsung yang mengecek ketaatan pedagang pasar pagi. Sebagian besar, 90 persen di antaranya sudah menggunakan masker," jelasnya.

Baca juga: Tak Hanya Ditata Berjarak, Pedagang dan Pembeli Pasar Pagi Salatiga Harus Pakai Masker

Sementara untuk pembeli, menurut Yuliyanto, sudah taat.

"Pembeli saya lihat sudah semua memakai masker. Kebanyakan pedagang yang belum memakai yang sudah berusia sepuh. Kita terus melakukan sosialisasi dan pengertian agar kesadarannya meningkat," ungkapnya.

“Hari ini merupakan hari ke-3 penataan pasar pagi dengan menerapkan protokol kesehatan physical distancing, jaga jarak fisik, dan kedisiplinan dari para pedagang dan pembeli sudah lebih baik. Kira-kira 90 persen sudah menaati protokol kesehatan seperti jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Para petugas di lapangan saya minta untuk terus mengingatkan akan hal tersebut,” Yuliyanto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com