Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekosongan Reagen Hambat Pemeriksaan PCR di Kepri

Kompas.com - 28/04/2020, 16:48 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Sumarjadi mengatakan pemeriksaan sampel melalui metode Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19 di Kepri sedikit terhambat.

Hal ini setelah reagen yang ada saat ini hampir habis dan belum ada lagi penambahan stok.

"Sedikit mengalami kendala, namun lagi diusahkan secepatnya teratasi," kata Didi melalui telepon, Selasa (28/4/2020).

Diakui Didi Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) kelas I Batam yang mengoperasikan alat PCR memang sudah jauh-jauh hari menginformasikan terkait kekurangan reagen.

Baca juga: Pemerintah Berencana Produksi Sendiri Reagen untuk Tes PCR

Dan sudah jauh-jauh hari juga reagen itu dilakukan pemesanan, namun demikian hingga saat ini reagen yang dipesan belum juga datang.

“Inilah hambatannya sekarang. Reagen yang dipesan belum juga datang. Kami berharap dalam waktu dekat ini reagen yang dipesan tiba sehingga proses PCR bisa kembali berjalan," jelas Didi.

Pemesan sendiri, tambah Didi dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kepri dan Dinas Kesehatan sendiri yang jumlahnya mencapai 2.000 reagen.

Reagen itu sendiri merupakan barang impor, tidak diproduksi di Indonesia. Hal itulah kata dia, yang membuat reagen tersebut saat ini sulit untuk diperoleh.

Baca juga: RI Terima 479.000 Reagen dari Korsel dan China untuk Tes Covid-19

"Meski berkurang, pemeriksaan sampel di BTKLPP Batam tidak berarti berhenti. Sebab, setiap BTKLPP masih mendapatkan pasokan reagen dari Kementerian Kesehatam sebanyak 50 unit setiap harinya," pungkas Didi.

Untuk diketahui Reagen merupakan bahan pendukung untuk melakukan pemeriksaan spesimen melalui metode PCR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com