Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama PSBB Surabaya, Banyak Pengendara Tak Pakai Masker Disuruh Putar Balik

Kompas.com - 28/04/2020, 14:24 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sejumlah aparat gabungan dari TNI-Polri dan Pemkot Surabaya melakukan pemeriksaan ketat terhadap masyarakat yang akan masuk ke Surabaya.

Pemeriksaan ketat dilakukan saat hari pertama diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/4/2020).

Sejumlah kendaraan pada Selasa pagi terlihat menumpuk di pintu masuk Surabaya dari arah Sidoarjo, tepatnya di Bundaran Waru, hingga menimbulkan kemacetan.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat mengatakan, masih banyak warga yang tak mengenakan masker dan terlihat berboncengan saat dilakukan pemeriksaan di posko perbatasan.

Baca juga: Kemacetan pada Hari Pertama PSBB Surabaya, Ketua Gugus: Mereka Pikir Petugas Akan Membiarkan

Irvan menyebut petugas langsung memberhentikan dan menegur pengendara tersebut.

Petugas juga memberikan imbauan dan sosialisasi terkait protokol kesehatan dalam PSBB kepada para pengendara.

"Jadi, yang tidak pakai masker cukup banyak, kami minta kembali karena enggak pakai masker. Kemudian berboncengan juga banyak. Tadi, kami siapkan Suroboyo Bus supaya mereka tidak berboncengan," kata Irvan, saat dikonfirmasi, Selasa (28/4/2020).

Menurut Irvan, banyaknya pengendara yang tidak mengenakan masker karena masih banyak warga luar kota yang tidak mengetahui adanya pemberlakuan PSBB di Surabaya.

Dengan penerapan PSBB ini, salah satu poin yang harus dilakukan adalah warga yang ingin masuk Surabaya harus mengenakan masker, menerapkan aturan soal physical distancing, dan membatasi jumlah penumpang maksimal dalam kendaraan.

"Tadi, kami dengan kepolisian sudah meminta mereka (pengendara roda dua dan roda empat) kembali, jumlahnya banyak sekali ya," kata dia.

Selain karena tak mengenakan masker, pengendara yang ditolak masuk ke Surabaya adalah yang tidak memiliki kepentingan jelas.

"Ada yang cuma jalan-jalan nganter anak keliling Surabaya itu, kami minta kembali," ujar dia.

Apabila tak memiliki kepentingan untuk masuk ke Kota Pahlawan, Irvan menyebut, pengendara dipastikan akan ditolak masuk.

Tak hanya itu, mereka yang ingin masuk Surabaya harus menunjukkan surat keterangan, surat tugas dan id card tempatnya bekerja, saat proses pemeriksaan kepada petugas.

Jika memenuhi aturan tersebut, mereka diperbolehkan masuk ke wilayah Surabaya.

"Kalau plat L dan W, tanpa penumpang langsung (diizinkan) masuk ya, enggak ada pemeriksaan. Jadi (pemeriksaan) dominan untuk warga luar kota," kata dia.

Baca juga: Hari Pertama PSBB Surabaya, Kemacetan Panjang Terjadi di Bundaran Waru

Selain itu, lanjut Irvan, di pintu masuk menuju Surabaya, pengendara juga harus menjalani pengecekan suhu tubuh seeta penyemprotan cairan disinfektan.

Setelah pengendara diperiksa dan dilakukan proses screening, kendaraan mereka akam disemprot disinfektan.

Pengendara juga langsung cek suhu tubuh dan masuk bilik disinfektan.

"Jadi, yang kami periksa banyak warga luar kota yang belum tersosialisasi bahwa di Surabaya sudah diterapkan PSBB," ujar dia.

"Diharapkan besok sudah banyak yang tahu (soal PSBB), dan warga tidak membonceng orang, agar lebih mudah proses pemeriksaannya," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com