Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB Surabaya, 67.319 KK di 31 Kecamatan Dapat Bantuan Paket Sembako

Kompas.com - 28/04/2020, 12:25 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kota Surabaya resmi menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai hari ini, Selasa (28/4/2020).

Terkait kebijakan itu, Pemkot Surabaya telah menyalurkan paket sembako kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di 31 kecamatan di Surabaya.

Asisten Administrasi Umum Kota Surabaya, Hidayat Syah mengatakan, bantuan ini merupakan hasil donasi yang dikumpulkan pemkot dari berbagai elemen masyarakat maupun pengusaha.

Rencananya bantuan berupa sembako ini disalurkan ke 67.319 KK di 31 kecamatan di Surabaya.

"Bantuan ini berasal dari CSR yang kemarin bantu kirim beras, mi instan. Tapi kita sudah siapkan nanti 68.000 KK," kata Hidayat saat dikonfirmasi, Selasa.

Baca juga: Hari Pertama PSBB Surabaya, Kemacetan Panjang Terjadi di Bundaran Waru

Saat ini bantuan berupa paket sembako ini sudah dikirim ke empat kecamatan di Surabaya, yakni Tegalsari, Genteng, Bubutan, dan Simokerto. 

"Yang pasti kita harus menyiapkan ini dari kecamatan ke kelurahan. Dan yang pasti ketika pembagian nanti, jangan sampai ada antrean," kata dia.

Wakil Koordinator Bidang Hubungan Masyarakat, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, M Fikser mengatakan, paket sembako yang disalurkan ke MBR ini murni berasal dari para pengusaha atau elemen masyarakat.

Donasi bantuan ini karena mereka menilai keseriusan pemkot dalam upaya menangani Covid-19.

Bantuan paket sembako yang disalurkan itu terdiri dari beras, mi instan, tempe kering, bumbu pecel, dan abon.

Baca juga: Dokter yang Menangani Pasien Covid-19 di Surabaya Meninggal

 

Beberapa produk bahan makanan ini merupakan hasil produksi mandiri dari UMKM Surabaya.

"Jadi pemkot menyiapkan itu, ada beras 5 kilogram per KK,” kata dia.

Bantuan yang berasal dari CSR para pengusaha ini, sedang didistribusikan ke kantor kecamatan dan kelurahan.

Pemkot Surabaya masih mengkaji pola penyaluran yang tepat ke masyarakat.

Namun, yang terpenting adalah ketika penyaluran, warga tidak sampai bergerombol dan tetap menerapkan physical distancing.

"Bantuannya ini dikemas di Gedung Convention Hall dan selanjutnya dikirim ke kecamatan-kecamatan. Ini masih kita bahas juga untuk pola pendistribusiannya ke warga," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com