Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Capek-capek Jaga, Malah Kampung Kami Dijadikan Lokasi Karantina Jemaah Gowa"

Kompas.com - 22/04/2020, 19:14 WIB
Idham Khalid,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Puluhan warga dari Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, berunjuk rasa menolak Hotel Illira yang berada di desa tersebut, sebagai lokasi karantina eks jemaah Ijtima Ulama Sedunia Gowa, Sulawesi Selatan.

"Kami dengan tegas menolak adanya karantina di desa kami untuk para jemaah tablig yang pernah menjadi peserta tablig," ujar Kepala Desa Penujak Soeharto saat dikonfirmasi, Rabu (22/4/2020).

Baca juga: UPDATE Corona di NTB: Bertambah 15 Kasus Positif, Mayoritas dari Klaster Ijtima Ulama

Penolakan itu dilakukan karena warga desa khawatir terpapar Covid-19.

Soeharto mengatakan, pihak desa sejauh ini telah berusaha menjaga ketat masyarakatnya.

"Kami sudah capek-capek menjaga kampung kami agar tidak kena virus corona, malah tiba-tiba kampung kami dijadikan lokasi karantina untuk jemaah Gowa itu," kata Soeharto.

Hingga 21April, klaster Ijtima Ulama Gowa mendominasi penyebaran Covid-19 di NTB, yaitu sebanyak 59 kasus.

Sebelumnya diberitakan, Pemprov NTB mengumumkan penambahan 15 kasus baru Covid-19, Selasa (21/4/2020).

 

Sehingga total kasus positif Covid-19 di NTB berjumlah 108 kasus.

Mayorita kasus berasal dari klaster Ijtima Ulama Gowa.

Baca juga: 5 Calon Perwira Polisi NTB Positif Virus Corona

Sebelumnya juga Gubernur NTB Zulkieflimansayah menyampaikan agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan keadaan jemaah Ijtima Ulama yang terpapar Covid-19.

"Mestinya kita tidak perlu terkejut karena klaster Alhamdulillah sudah teridentifikasi. Dengan sudah teridentifikasi, lnsya Allah kita jadi lebih mudah menanganinya," kata Zul.

Disampaikan Zul, bukan kesengajaan banyak anggota Ijtima Ulama yang terpapar.

Mereka merupakan komunitas guyub, sering berjabat tangan, dan bersama-sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com