Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profesor di Sumsel Klaim Temukan Antivirus Corona, Berbentuk Gula, Dicoba Pasien hingga Gubernur

Kompas.com - 22/04/2020, 17:34 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Penelitian untuk membuat obat atau vaksin antivirus corona (Covid-19) terus dilakukan berbagai pihak.

Di Sumatera Selatan, seorang profesor mengklaim telah menemukan antivirus tersebut.

Antivirus yang diteliti pria bernama Faisal Rizal berupa produk gula.

Baca juga: Seorang Profesor di Sumsel Mengaku Menemukan Antivirus Covid-19

Diklaim tanpa efek negatif

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)
Gula antivirus corona dia buat dengan menggunakan light technology.

Faisal mengatakan gula tersebut dibuat tanpa menggunakan bahan kimia, sehingga tidak menimbulkan efek negatif.

Bahkan dia menyatakan, gula tersebut tak memengaruhi gula darah.

"Saya tekankan, ini tidak akan memengaruhi gula darah," ujar Faisal dalam keterangan yang disampaikan Pemprov Sumsel, Selasa (21/4/2020).

Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona

Cara kerja

Cara meminum antivirus tersebut seperti mengonsumsi gula pada umumnya.

Menurut Faisal, virus corona menyebar dan membelah diri ketika pasien diberi protein.

Sementara gula tersebut berfungsi memecah protein menjadi asam amino, sehingga bisa mempercepat pencegahan dan pengobatan Covid-19.

"Jadi protein digunakan Covid-19 untuk membelah atau memperbanyak turunannya dan glukosa adalah energinya. Dampaknya, kita memiliki imunitas yang kuat. Tidak ada dampak buruk yang dihasilkan," kata Faisal.

Baca juga: Sederet Potret Kemiskinan di Tengah Pandemi, Tak Makan 2 Hari, Jual HP Rp 10.000, dan Nekat Mencuri

Diuji coba ke pasien

Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus coronaShutterstock Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona
Faisal mengatakan telah mengujicobakan gula tersebut ke beberapa pasien positif Covid-19 di sejumlah rumah sakit.

Dia mengklaim gula tersebut sudah menunjukkan bukti keberhasilan setelah diuji kepada pasien.

Bahkan proses penyembuhan pasien hanya selesai dalam lima hari.

"Tingkat keberhasilannya sudah ada. Datanya kita dapat dari beberapa rumah sakit di luar Sumsel. Ada beberapa pasien yang sembuh. Proses penyembuhannya biasanya tidak lebih dari 5 hari," ujar dia.

Baca juga: Sederet Pesan Menggugah dari Para Pasien Corona yang Berhasil Sembuh...

Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.Shutterstock Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.

Gubernur Sulsel ikut mencoba

Antivirus tersebut juga dipresentasikan di depan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru.

Herman mengapresiasi adanya penelitian tersebut.

Namun dia meminta agar gula tersebut diuji melalui penelitian yang lebih mendalam sebelum diproduksi secara massal.

"Tapi saya yakin ini baik. Apalagi dalam paparan yang dilakukan Prof Faisal disertai uji, sehingga ini sangat meyakinkan. Jika memang tidak ada dampak yang berarti, sebar saja ke masyarakat," kata Herman.

Gubernur pun mengaku akan mengonsumsi gula antivirus temuan Faisal itu.

"Saya secara pribadi langsung mengonsumsinya. Mudah-mudahan ini bisa menjawab ketakutan masyarakat, karena beranggapan Covid-19 ini belum ada vaksinnya. Saat ini tinggal dinas terkait untuk menganalisis," ujar Herman.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com