YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, menyambut baik larangan mudik dari pemerintah pusat, karena hingga kini sudah hampir 10 ribu orang pemudik datang.
Pemerintah tetap berharap masyarakat untuk menetap sampai pandemi berakhir.
"Pemda Gunungkidul sangat setuju, mendukung, dan akan melakukan upaya agar larangan dari bapak presiden maupun Gubernur benar-benar dilaksanakan," kata Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi melalui pesan singkat Selasa (21/4/2020).
Baca juga: Larang Mudik, Pemerintah Diminta Jamin Kebutuhan Masyarakat
Disinggung upaya yang akan dilakukan, Immawan mengatakan, akan melakukan upaya bersifat lokal saja, yang bisa ditetapkan oleh pemkab.
Dari akhir Maret 2020 sampai Selasa (21/4/2020) sudah ada 9831 orang pemudik yang datang ke Gunungkidul, dengan paling banyak berasal dari DKI Jakarta sebanyak 2317 orang.
"Meski jauh dibawah daerah lain (jumlah pemudiknya), tetapi kita tetap minta keluarga tidak mudik dan menjaga warga tetap disiplin social dan physical distancing," kata Immawan.
Menurut dia, pihaknya beberapa waktu lalu sudah melakukan kunjungan ke wilayah perbatasan langsung dengan Jawa Tengah untuk memastikan kesiapan pemantauan.
Sejumlah desa di Gunungkidul sendiri saat ini sudah mendirikan posko pemantauan mandiri di kantor masing-masing.
Para pemudik diwajibkan melapor, melakukan pemeriksaan dan pendataan di pos.
"Koordinasi dengan pihak desa akan ditingkatkan, karena mereka yang benar-benar mengetahui karakteristik jalur pintu masuk di wilayahnya," kata Immawan.
Baca juga: Larangan Mudik Berlaku 24 April, Sanksinya mulai 7 Mei
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan