Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasutri Positif Corona di Malang, Suami Pernah Kunjungi Sulawesi Selatan

Kompas.com - 20/04/2020, 19:01 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Pasangan suami istri di Kabupaten Malang dinyatakan positif virus corona baru atau Covid-19. Mereka merupakan pasien 16 dan pasien 18 positif virus corona di Malang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Arbani Mukti Wibowo mengatakan, sang suami memiliki riwayat perjalanan dari Sulawesi Selatan.

Sang suami pulang ke Malang dalam keadaan sakit. Ia sempat menjalani perawatan dan sembuh.

Tapi tak berapa lama, istrinya gantian sakit. Setelah menjalani tes swab, sang istri dinyatakan positif Covid-19 dan tercatat sebagai pasien 16.

Baca juga: Terkait PSBB Malang Raya, Wali Kota Malang Minta Bantuan Khofifah

Sementara sang suami, tercatat sebagai pasien 18 Covid-19 di Kabupaten Malang.

“Jadi yang ke-16 istrinya, yang ke-18 suaminya. Riwayatnya beliau itu pulang dari kota lain di Makassar (Sulawesi Selatan). Pulang, dalam kondisi sakit. Kemudian dirawat sembuh. Kemudian ganti istrinya yang sakit. Sehingga istrinya dirujuk ke rumah sakit,” kata Arbani saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/4/2020).

Arbani tak menjelaskan secara rinci aktivitas pasien itu selama berada di Sulawesi Selatan.

“Informasinya ada pertemuan begitu,” katanya.

Ketika dikonfirmasi apakah pasien itu tertular klaster Ijtima' Ulama yang diadakan di Gowa, Sulawesi Selatan, Arbani mengaku tak tahu.

“Saya tidak dengar begitu,” katanya.

 

Sang suami, kata Arbani, tak mengalami gejala meski dinyatakan positif corona. Sementara sang istri masih dirawat di salah satu rumah sakit rujukan.

Baca juga: UPDATE Corona di Jatim: 555 Kasus Positif, 98 Pasien Sembuh, 54 Meninggal

“Kondisinya sekarang suaminya ini kondisi imunnya bagus,” jelasnya.

Sementara itu, anggota keluarga lain ditetap sebagai orang tanpa gejala (OTG). Berdasarkan hasil rapid test virus corona, anggota keluarga yang lain dinyatakan nonreaktif.

“Anggota keluarga yang lain sebagai OTG. Sudah kita rapid test, semuanya negatif (nonreaktif),” katanya.

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).

Hasil rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Hingga Minggu (19/4/2020), jumlah pasien positif corona di Kota Malang sebanyak 18 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com