Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Abdulloh, Pemudik yang Isolasi Diri di Bantaran Sungai

Kompas.com - 20/04/2020, 15:21 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Abdulloh juga mempunyai alasan lain mengapa memilih isolasi diri dengan mendirikan tenda di bantaran sungai. Dia ingin mengenang masa kecilnya dahulu.

"Di sini (bantaran sungai) dulu tempat masa kecil saya bermain. Ini kan dari rumah cuma 100 meter," kenang suami dari Susanti (30).

Abdulloh merantau ke Pekanbaru sejak 2011. Di sana, Abdulloh bekerja sebagai seorang tenaga kesehatan nonmedis atau biasa dikenal tabib.

Setiap dua atau tiga bulan sekali, dia selalu pulang ke Klaten untuk bertemu dengan keluarga. Tetapi, sudah satu tahun belakangan ini tidak pulang ke Klaten.

Baca juga: Pasien yang Sembuh dari Corona Meninggal Saat Karantina Mandiri

Abdulloh akhirnya memutuskan untuk pulang ke Klaten meski di tengah pandemi wabah Covid-19.

"Istri sempat nangis-nangis karena lama tidak pulang. Pulang-pulang mengisolasi di bantaran sungai," ujarnya.

Abdulloh pun memberikan pemahaman kepada sang istri, mengisolasi diri di bantaran sungai adalah untuk melaksanakan protokol dari pemerintah.

"Kalau anak-anak kangen paling video call," tutur dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com