Salah seorang penenun adalah Lina (30). Ia telah belajar menenun sejak masih SD.
Baca juga: Kecantikan Tenun di Balik Busana Kekinian
Dengan menggunakan alat tenun yang dirakit, Lina begitu lihai merapikan benang demi benang hingga menjadi kain tenun yang cantik.
Setiap harinya, ia bisa menenun sepanjang lima meter.
Jika sudah mencapai 150 meter, hasil tenun tersebut akan di pasarkan dengan harga Rp 30.000 per meternya.
Baca juga: Cerita dari Kain Tenun Wakatobi
Menurut Tokoh Masyarakat setempat, Muhammad Hamzah (38) pemasaran tenun sutera ini sudah ke luar daerah, seperti Jawa.
Tak hanya tenun Sengkang, tenun sutera juga di produksi di tempat ini.
Biasanya turis atau wisatawan yang singgah akan membeli sarung tenun sutera Sengkang ini sebagai buah tangan.
"Bisa dibilang sudah mata pencaharian ibu-ibu di di sini," jelasnya.
SUMBER: tribun-timur.com, Kontan.co.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.