Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kain Tenun Sengkang Khas Wajo, Ditenun dari Sutra oleh Ibu Rumah Tangga

Kompas.com - 17/04/2020, 06:37 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber ,Kontan.co.id

Sedangkan untuk kebun murbai yang menjadi habitat ulat sutra ada di luar kampung.

"Di sini pengolahan bahan baku, ada yang benang dari sutra ada juga yang sintetis, memang di sini sudab dak ada kebun murbai. Dulu memang pernah ada," katanya.

Baca juga: Hindari Tertabrak Avanza, Kapolsek Wajo Makassar Tabrak Truk di Jalan Tol

Diwariskan secara turun temurun

Tidak ada yang bisa melacak sejak kapan masyarakat Wajo mennggeluti aktivias menenun.

Menurut Ridwan salah satu pengusaha kain sutra di Desa Pakkanna Sengkang, ia pernah menanyakan sejarah pertama orang menenun di Kabupaten Wajo.

"Jawaban mama saat itu juga sama, pernah ditanyakan ke mamanya, nenekku dan jawabannya sama juga ternyata. Jadi artinya sudah lama sekali dan tidak terlacak," ungkapnya.

Walaupun alat tenun saat ini kian canggih. Namun masyarakat di Desa Pakkanna tetap menggunakan tenaga manusia.

Baca juga: Mengenal Tenun Tarutung, Tenun Terbaik dari Tapanuli Utara

Menuurt Ridwan, peralihan alat tenun dari manual ke alat tenun bukan mesin (ATBM) sendiri dimulai pada 1951.

Meski menggunakan alat tenan bukan mesin, Ridwan tetap menjaga keaslian motif dan corak khas kain sutra Sengkang.

Sedangkan penggunaan bahan baku sutra, tergantung ketersediaan karena tak banyak masyarakat yang beternak kokon sutra.

Baca juga: Mengapa Harga Kain Tenun NTT Sering Dipatok Tinggi?

Tapi Ridwan berharap dengan komitmen Pemerintah Provinisi Sulawesi Selatan untuk memperkuat persutraan lokal, kejayaan sutra Sengkang bisa kembali bersinar.

Untu harga kain sutra asli yang terbuat dari benang ulat sutra bisa mencapai jutaan rupiah per meternya, tergantung dari kerumitan motifnya.

Namun ada juga kain tenun sengkang dengan harga terjangkau. Tapi tentu saja kualitasnya tak sebanding dengan kain tenun yang terbuat dari sutra.

Baca juga: Mengenal Kain Tapis, Tenun Lampung yang Sudah Membudaya Ratusan Tahun

Penenun adalah ibu rumah tangga

Suasana gerai Silk of Sengkang di area lobby Four Points by Sheraton Makassar, Sabtu (9/11/2019).Tribun Timur Suasana gerai Silk of Sengkang di area lobby Four Points by Sheraton Makassar, Sabtu (9/11/2019).
Selain di Desa Pakanna, salah satu sentra pembuatan tenun Sengkang ada di Dusun Empagae, Desa Assorajang. Dua desa tersebut ada di Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo

Di Dusun Empagae, Desa Assorajang hampir semuanya warganya ditiap rumah memproduksi kain tenun Sengkang.

Menariknya para penenun adalah ibu rumah tangga, Tradisi menenun itu diwariskan secara turun temurun oleh orangtua mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com