BANDUNG, KOMPAS.com - Mulai Senin, 13 April 2020, siswa PAUD hingga SMA bisa belajar secara online (daring) dari rumah melalui TVRI.
Program Belajar dari Rumah yang diinisiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tersebut akan berlangsung selama tiga bulan, sebagai alternatif sumber ajar selama pandemi Covid-19.
“Rame, menyenangkan, seru banget,” ujar salah satu siswa kelas 3 SD di Bandung, Fahri Fadilah saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/4/2020).
Fahri mengatakan, selama ini ia menggunakan aplikasi khusus dari sekolahnya. Pembelajarannya banyak dan membosankan.
Baca juga: 4 Alasan Anak Tidak Dilarang Main Gadget, Ini Cuplikan di TVRI Pukul 10.30
Tapi pembelajaran di TVRI, menyenangkan karena ditayangkan dalam cerita kartun. Soalnya pun tidak banyak.
“Kalau aku belajarnya jam 8.30-9.00. Enak belajarnya, cuma nonton dan mengisi soal. Soalnya juga sedikit,” tutur Fahri.
Hal serupa disampaikan Kalea Rinjani, siswa SD lainnya. Program di TVRI seperti hiburan buat dirinya.
Bagi teman-teman Kalea yang memiliki adik, mereka biasanya menonton TVRI bersama adik-adik mereka. Dari pukul 07.30 mereka sudah nongkrongin TV.
Baca juga: Bukannya Belajar di Rumah Saat Wabah Corona, 15 Remaja Ini Malah Nekat Balap Liar
“Kalau aku sama ibu saja nontonnya. Kartunnya rame, ada orang Papua dan Sunda dalam kartunnya. Sayang, kartunnya sebentar,” imbuhnya.
Biasanya, sambung Kalea, pertanyaan dari siaran TVRI tersebut dijawab di dalam buku tulis. Kemudian gurunya akan menambah soal melalui WhatsApp Grup kelas.
Jawaban di buku tulis tersebut nantinya difoto kemudian dikirim ke WhatsApp guru.
Selain itu ia masih tetap mengerjakan tugas lainnya di aplikasi sekolah.
Baca juga: Tak Liburkan Sekolah Saat Wabah Corona, Kini Wali Kota Prabumulih Minta Siswa Belajar di Rumah
Salah seorang ibu yang mendampingi anaknya belajar, Sarah (37) mengatakan, pembelajaran TVRI mengingatkan dia akan masa kecilnya.
“Kaya de javu kitu. Dulu saat masih sekolah saya suka disuruh ibu nonton TPI,” ungkapnya.
Sesuai dengan namanya, Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) sering memproduksi program belajar. Misalnya menghitung roda sepeda.
Tayangan audio visual itu sangat membantu dirinya dalam pelajaran. Ia masih ingat pernah terkendala di pelajaran fisika.
Begitu memperhatikan tayangan fisika dan matematika, pemahaman dia bertambah dan membantu pelajaran di sekolah.
“Semoga tayangan di TVRI sekarang bisa dilanjutkan setelah Covid berakhir. Bagus loh tayangan ini, mendidik sekali. Jangan sampai TV kita hanya diisi sinetron dan tayangan tak bermutu,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.