"Kita harus tetap waspada jika sewaktu-waktu terjadi banjir susulan. Semoga korban segera bisa ditemukan," ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu petang.
Humas Kantor SAR Medan Sariman S Sitorus menambahkan, pada Selasa (14/4/2020), personel siaga Basarnas Medan mendapat informasi dari kapolsek Sibiru-biru sekitar pukul 18.15 WIB bahwa ada orang hanyut di Bendungan Lau Simeme.
Salah satunya adalah pekerja bendungan bernama Roy Syapuhtra (24), warga Desa Rumahgerat, Kecamatan Sibiru-biru. Korban hanyut terbawa arus sekitar pukul 16.30 WIB.
"Dengan peralatan water rescue, tim SAR langsung bergerak menuju lokasi dan berhasil menemukan korban. Hari ini dilakukan pencarian untuk korban yang belum ditemukan," kata Sariman.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Lau Simeme.
Konstruksi bendungan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini mulai dikerjakan pada 2017. Sampai 29 Februari 2020, progres konstruksinya baru 11 persen akibat proses pengadaan tanah yang tersendat.
Bendungan dibangun dalam dua paket dengan biaya sebesar Rp 1,3 triliun melalui skema kontrak tahun jamak 2017-2022.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Minggu (8/3/2020) mengatakan, kehadiran bendungan memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, hingga pariwisata.
Dengan demikian, bendungan ini dapat menumbuhkan ekonomi lokal.
Baca juga: Update Jumlah ODP di Sumut Mencapai 3.080 Orang, Deli Serdang Tertinggi
Bendungan berkapasitas 28 juta meterkubik ini juga berpotensi memberikan manfaat untuk penyediaan air baku kepada PDAM Tirtanadi sebesar 3.000 liter per detik.
Kemudian sumber irigasi lahan pertanian wilayah Bandar Sidoras seluas 3.082 hektare dan daerah irigasi Lantasan seluas 185 hektare.
Selain itu, diharapkan mampu mengendalikan aliran air hulu Sungai Percut dan Sungai Deli untuk mengurangi risiko banjir sebagian wilayah Kota Medan dan Deli Serdang sebesar 68,17 meter kubik per detik.
Manfaat lainnya adalah sebagai sumber pembangkit listrik minihidro sebesar 2,80 megawatt.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.