Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Staf Ridwan Kamil Jadi Saksi Perjuangan Tenaga Medis

Kompas.com - 15/04/2020, 15:13 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Bagi warga yang masih sehat harus bisa menjaga diri sendiri, keluarga, rekan, dan lingkungan.

"Kita punya potensi menularkan ke yang lain. Sebenarnya penyakit ini bukan penyakitnya, tapi penyebarannya. Jadi kita bertanggung jawab dengan semua sikap kita. Bukan tentang kita, tapi orang sekeliling kita," tutur Yusuf.

Yusuf berharap, kesembuhannya bisa menular kepada pasien lain yang tengah berjuang untuk sembuh.

"Saya pun turut bahagia bisa meningkatkan kualitas angka-angka dengan berkontribusi terhadap jumlah pasien yang dinyatakan sembuh. Ini berita bahagia, karena coronavirus tak hanya tentang kematian. Tapi ada kehidupan di dalamnya," kata Yusuf.

Baca juga: Pemprov Jabar Libatkan Ojol dan Opang untuk Salurkan Bansos

Kunci kesembuhan

Selain berbagi pengalaman menyaksikan tim medis,Yusuf juga membagikan kunci kesembuhan.

Menurut dia, membangun motivasi untuk tetap sembuh jadi dorongan utama.

Selama di rumah sakit, Yusuf tetap berupaya produktif dan sibuk dengan pekerjaannya.

"Semua (pasien) punya gejala berbeda. Tapi dalam proses penyembuhan, berpikir positif sangat berpengaruh pada psikologis kita. Cara kita memandang virus ini akan sangat membantu proses penyembuhan," kata Yusuf.

"Ini berlaku untuk mereka yang punya gejala berat, yang sedang berjuang untuk hidupnya," kata Yusuf saat dihubungi.

Selain itu, dukungan dari keluarga serta teman menjadi kunci utama selama proses penyembuhan.

Selama menjalani perawatan, Yusuf meyakini bahwa penyakit ini bisa disembuhkan.

Ia pun berpesan kepada para pasien yang sedang berjuang agar tetap mempertahankan motivasi untuk sembuh.

"30 hari bagi saya proses yang menarik dan unik, karena biasanya saya beraktivitas ke mana-mana. Bagi yang masih positif atau yang baru, yakinkan ini virus bisa dikalahkan. Kita mesti selalu berpikir positif, hidup sehat dan secara psikologis harus kuat," kata Yusuf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com