Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masker Canggih ala Dosen Unsoed, Menyala Saat Lewati Daerah Berpasien Corona

Kompas.com - 15/04/2020, 09:57 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Virus corona yang merebak hampir merata si seluruh wilayah Indonesia melatarbelakangi lahirnya sebuah masker pendeteksi.

Masker ini dilengkapi lampu indikator yang dapat menyala jika melewati daerah berpasien corona.

Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan

Dirancang dosen teknik Unsoed

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)
Sosok di balik masker tersebut adalah seorang dosen Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah bernama Bangun Wijayanto.

Bangun merancang masker pintar seperti "iron man" itu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya penyebaran corona.

Masker tersebut juga menjadi alat pelindung diri ketika bepergian.

Bangun menamai masker ciptaannya 'Jengkar'. Dalam bahasa Jawa, kata jengkar berarti pergi.

Baca juga: Sederet Pesan Menggugah dari Para Pasien Corona yang Berhasil Sembuh...

 

Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.Shutterstock Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.
Bagaimana cara kerja jengkar?

Bangun memanfaatkan informasi mengenai sebaran Covid-19 ke dalam perangkat berbasis internet of things (IOT) yang praktis serta mudah diakses.

Pengguna hanya cukup menyalakan hotspot pada ponselnya.

Masker yang dilengkapi tiga lampu indikator itu kemudian akan bekerja mendeteksi daerah sebaran corona.

"Masker pintar ini akan membantu seseorang dalam melihat informasi mengenai keadaan lokasi yang dilewati dalam perjalanan," kata dia.

Adapun data sebaran pasien corona yang digunakan berasal dari website resmi pemerintah kabupaten tempat sang pemakai masker berada.

Baca juga: Kisah-kisah Perawat Melawan Aniaya dan Stigma di Tengah Pandemi Corona, Diancam Pecahan Kaca dan Jenazah Ditolak Warga

Menyala jika ada pasien corona

Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus coronaShutterstock Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona
Lampu indikator pada masker akan menyala merah jika melewati daerah yang memiliki pasien positif Covid-19.

Kemudian, warna kuning akan menyala saat melewati daerah yang memiliki pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Sedangkan, jika wilayah itu memiliki orang dalam pemantauan (ODP) maka lampu akan menyala kuning.

Masker ini pun dapat digunakan sebagai alat bantu melakukan tracing apabila penggunanya terpapar Covid-19.

"Masker pintar saat ini dalam tahap prototipe yang berfungsi baik ketika dilakukan pengujian," kata Bangun yang merupakan ahli rekayasa perangkat lunak tersebut.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com