Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Bagi-bagi Masker Gratis, Kelompok Penjahit Difabel Ini Kebanjiran Pesanan

Kompas.com - 14/04/2020, 11:00 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Hingga kini, sudah ada ribuan masker dan ratusan APD yang dijahit anggota KDHMS.

"Saat ini masker sedang dicari karena ada imbauan pemerintah untuk memakai masker seiring wabah corona, karena harga yang mahal, akhirnya kami membuat sendiri. Bahan yang digunakan spundbond dan perca," kata Ngatimin.

Dia bercerita, mulai menjahit sejak 2012. Awalnya yang dijahit adalah berbagai jenis pakaian. Kemudian dia menjahit kaos oblong karena banyaknya pesanan.

"Namun setelah saya masuk organisasi difabel, usaha terbengkalai sejak 2018. Saya memilih mengadvokasi dan mengedukasi difabel di Salatiga agar mandiri, agar tidak bergantung pada bantuan. Dengan adanya corona ini, kami difabel tapi kami bisa membantu meski nilainya belum seberapa," paparnya.

Kini, Ngatimin optimistis usaha menjahitnya tetap mampu bertahan.

"Melihat antusias pasar dan semangat teman-teman, kami akan tetap bertahan," ungkapnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com