Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Bagi-bagi Masker Gratis, Kelompok Penjahit Difabel Ini Kebanjiran Pesanan

Kompas.com - 14/04/2020, 11:00 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Wabah corona atau Covid-19 membuat dunia usaha mati suri. Bahkan, beberapa pengusaha harus menutup usahanya karena sepi order dan merugi.

Namun hal berbeda dialami Ngatimin, warga Dukuh Krajan, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.

Usaha Ngatimin yang sempat redup, malah kembali bangkit di tengah wabah ini.

Baca juga: Kisah Para Penjahit Difabel di Sleman Dapat Pesanan 800 APD, Dipantau Ketat Dokter dan Hati-hati

Ketua Kelompok Difabel Harapan Mandiri Salatiga (KDHMS) ini kembali membuka usaha konveksinya untuk membantu para difabel. Apalagi saat ini dia kebanjiran pesanan.

Ngatimin yang difabel sejak usia tiga tahun ini mengatakan, sejak akhir Maret 2020, berniat menjahit masker untuk anggota KDHMS dan keluarganya.

"Awalnya itu mau dibagikan gratis untuk anggota dan keluarga KDHMS yang jumlahnya sekitar 300 orang. Namun kemudian malah jadi 1.000 masker yang dibagikan gratis," ujarnya, Selasa (14/3/2020) saat ditemui di rumahnya.

Baca juga: Warga yang Tak Kenakan Masker Dilarang Masuk ke Pasar Ini

Setelah membagikan masker gratis tersebut, dia mulai mendapat order menjahit alat pelindung diri (APD).

"Bahan dari rumah sakit yang pesan, saya dan teman-teman hanya menjahit. Karena saat ini keadaan sedang tidak baik, biaya menjahit juga hanya saya minta setengah. Normalnya sekitar Rp 35.000, tapi saya minta Rp 15.000 biar teman-teman tetap ada pemasukan," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com