Salin Artikel

Berawal dari Bagi-bagi Masker Gratis, Kelompok Penjahit Difabel Ini Kebanjiran Pesanan

Namun hal berbeda dialami Ngatimin, warga Dukuh Krajan, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.

Usaha Ngatimin yang sempat redup, malah kembali bangkit di tengah wabah ini.

Ketua Kelompok Difabel Harapan Mandiri Salatiga (KDHMS) ini kembali membuka usaha konveksinya untuk membantu para difabel. Apalagi saat ini dia kebanjiran pesanan.

Ngatimin yang difabel sejak usia tiga tahun ini mengatakan, sejak akhir Maret 2020, berniat menjahit masker untuk anggota KDHMS dan keluarganya.

"Awalnya itu mau dibagikan gratis untuk anggota dan keluarga KDHMS yang jumlahnya sekitar 300 orang. Namun kemudian malah jadi 1.000 masker yang dibagikan gratis," ujarnya, Selasa (14/3/2020) saat ditemui di rumahnya.

Setelah membagikan masker gratis tersebut, dia mulai mendapat order menjahit alat pelindung diri (APD).

"Bahan dari rumah sakit yang pesan, saya dan teman-teman hanya menjahit. Karena saat ini keadaan sedang tidak baik, biaya menjahit juga hanya saya minta setengah. Normalnya sekitar Rp 35.000, tapi saya minta Rp 15.000 biar teman-teman tetap ada pemasukan," jelasnya.


Hingga kini, sudah ada ribuan masker dan ratusan APD yang dijahit anggota KDHMS.

"Saat ini masker sedang dicari karena ada imbauan pemerintah untuk memakai masker seiring wabah corona, karena harga yang mahal, akhirnya kami membuat sendiri. Bahan yang digunakan spundbond dan perca," kata Ngatimin.

Dia bercerita, mulai menjahit sejak 2012. Awalnya yang dijahit adalah berbagai jenis pakaian. Kemudian dia menjahit kaos oblong karena banyaknya pesanan.

"Namun setelah saya masuk organisasi difabel, usaha terbengkalai sejak 2018. Saya memilih mengadvokasi dan mengedukasi difabel di Salatiga agar mandiri, agar tidak bergantung pada bantuan. Dengan adanya corona ini, kami difabel tapi kami bisa membantu meski nilainya belum seberapa," paparnya.

Kini, Ngatimin optimistis usaha menjahitnya tetap mampu bertahan.

"Melihat antusias pasar dan semangat teman-teman, kami akan tetap bertahan," ungkapnya

https://regional.kompas.com/read/2020/04/14/11004611/berawal-dari-bagi-bagi-masker-gratis-kelompok-penjahit-difabel-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke