Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Teguk Miras Oplosan, Dua Tewas, Salah Satunya Pelajar SMP

Kompas.com - 13/04/2020, 21:35 WIB
Taufiqurrahman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com – Minuman keras oplosan menelan dua korban di Kabupaten Sumenep.

Keduanya yakni FN (15) asal Kecamatan Ganding, dan Suaidi (25) asal Dusun Padanan, Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng. Keduanya meninggal dalam waktu yang berbeda. 

Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti menuturkan, FN meninggal dunia pada Minggu (12/4/2020) pukul 10.00 WIB di Puskesmas Ganding.

FN ditemukan mabuk berat dan muntah-muntah oleh salah satu kerabatanya di salah satu desa di Kecamatan Lenteng. 

Baca juga: Pembuat Gula Pasir Oplosan di Cilacap Ditangkap

Awalnya, pada hari Sabtu (11/4/2020) FN pamit kepada pamannya mau ke rumah temannya di Kecamatan Lenteng karena ada anggota keluarganya yang meninggal.

Namun, sampai Sabtu menjelang dini hari, FN tidak kunjung pulang.

Pihak keluarga mencoba beberapa kali menghubungi nomor telpon FN. Namun tidak ada respons. 

Justru, FN menghubungi salah satu temannya di Kecamatan Ganding agar dijemput di salah desa di Kecamatan Lenteng.

Berhubung waktunya sudah larut malam, teman FN mengubungi keluarga FN. Dijemputlah FN ke desa yang diminta.  

"Saat ditemukan oleh keluarganya, FN sedang mabuk berat dan muntah-muntah. Kondisinya juga tidak sadar. FN kemudian dibawa pulang," terang Widiarti, dalam rilis tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (13/4/2020). 

 

FN dibawa ke Puskesmas Ganding. Namun, nyawanya tidak bisa diselamatkan.

Jenazah FN kemudian dibawa pulang untuk dimakamkan. 

Sedangkan Suaidi, masih sempat bertahan sehari semalam di Puskesmas Lenteng. Namun kondisinya terus memburuk.

Di puskesmas, Suaidi terus menerus mengeluh perih di bagian perut dan hati.

Pihak puskesmas memberikan rujukan agar dirawat di RSUD dr H Moh Anwar Sumenep. 

Baca juga: Upaya Satpol PP Tasikmalaya Tekan Korban Jiwa akibat Miras Oplosan

Baru beberapa jam dirawat di RSUD dr H Moh Anwar Sumenep, Suaidi menyusul FN pada Minggu pukul 20.30 WIB. 

"Kedua orangtua Suaidi tidak ada di Sumenep karena merantau ke Kalimantan. Keduanya sedang perjalanan pulang. Seluruh tanggung jawab diambil alih bibinya. Keluarga menolak untuk dilakukan visum dan otopsi dengan berita acara yang sudah ditandatangani bibi korban," ungkap perempuan yang pernah menjabat sebagai Kapolsek Kota Sumenep ini. 

Polisi sudah menyita beberapa barang bukti.

Di antaranya bebagai jenis minuman suplemen botol dan serbuk, minuman keras berbagai merek dan alkohol dengan kadar 70 persen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com