Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jabar Prediksi Juni Dekati Normal jika Warga Disiplin

Kompas.com - 13/04/2020, 21:00 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di lima daerah yakni Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi (Bodebek) akan dimulai pada 15 April mendatang.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis penanggulangan Covid-19 di Jabar akan terkendali dan terukur, mengingat adanya kekompakan para pemangku kepentingan dalam menanggulangi virus yang telah memakan korban jiwa ini.

Semua tim di Jabar pun dikerahkan untuk memberikan edukasi dan konsekuensi terkait PSBB ini.

"Konsep dari kita kekompakan, proaktif, kemudian transparan adalah kunci dari penanganan Covid-19 di Jabar," kata Emil di Mapolda Jabar, Senin (13/4/2020).

Baca juga: Pemprov Jabar Tambah Fitur Pengaduan Bansos di Sistem Pikobar

Apabila disiplin ini diterapkan, kata Emil, maka ia memprediksi akan ada penurunan penyebaran virus corona di Jawa Barat pada akhir Mei.

Sebaliknya apabila tidak disiplin, tren penurunan pun akan lama.

"Jika kita disiplin maka ada tren turun kurang lebih di akhir Mei, tapi kalau kita kurang disiplin maka tren turun kita masih lama kira-kira. Nah, PSBB ini diharapkan akan membuat tren turun kita di akhir Mei sehingga di bulan Juni harusnya kita bisa mendekati normal," kata Emil.

Emil berharap, dengan PSBB pertama di Bodebek ini dan kedua di Bandung Raya nanti akan berdampak pada penurunan penyebaran virus corona.

"Saya berharap betul mudah-mudahan dengan PSBB yang ronde satu di Bodebek, kemudian ronde keduanya di Bandung Raya, akan membuat kalkulasi tren turun di akhir Mei dan Juni ini bisa seperti yang diprediksikan," tutur Emil.

Terkait kapan PSBB di Bandung Raya diusulkan, pihaknya masih membahasnya dengan kepala daerah setempat.

"Kalau sudah ada kesepakatan mungkin seperti halnya Bodebek, Rabu atau Kamis surat dikirim, Jumat atau Sabtu ada persetujuan dan baru seminggu berikutnya Bandung Raya. Jadi saya kira sesuai dengan urutan berdasarkan data. Basisnya data," kata Emil.

Sementara daerah lainnya, kata Emil, masih belum ada pengajuan. Pasalnya berdasarkan hasil kajian data, virus corona berkumpul di zona Bodebek dan Bandung Raya saja.

"Jadi bukan ditolak tapi memang tidak ada wacana, kecuali ada ajuan dan tentu akan kita bahas," ujar Emil.

Baca juga: Jelang PSBB Bodebek, Jabar Siapkan Rp 4 Triliun untuk Jaring Pengaman Sosial

Dikatakan, mayoritas mereka yang positif terpapar Covid-19 ini berada di Bodebek dan Bandung. Hal ini yang menguatkan Pemprov Jabar memutuskan PSBB di zona tersebut.

"Kalau tidak salah ada 450 yang positif dan mayoritas ada di Bodebek, sama ini menguatkan bahwa keputusan kita sudah tepat. PSBB itu harus di zona Bodebek karena mayoritas di Jabar itu dari lima yang tertinggi satu di Bandung dan empatnya di Bodebek. Jadi memang berkutatnya di lima tempat ini sehingga PSBB sesuai dengan urutan berdasarkan data tadi," ujar Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com