Saat itu, ia mengaku menjaga jarak aman dengan memegang kayu sepanjang dua meter.
"Saya pegang ujung satunya, dan anak pegang ujung lainnya," kata dia.
Setelah mengumumkan sebagai pasien positif Covid-19, mertua perempuannya ditelepon dan dimarahi perwakilan RT setempat karena tak memberitahukan informasi itu.
Sementara itu, mertua laki-lakinya yang saat ini dipenjara di Lapas Kupang ditempatkan di ruangan khusus selama 14 hari sehingga tak bisa berkomunikasi dengan keluarga.
Baca juga: Bantu Tetangga yang Tak Miliki Penghasilan karena Pandemi Corona, Warga di Madiun Buat Dapur Umum
Kondisi itu, kata dia, disampaikan sang istri melalui sambungan telepon.
"Sebenarnya saya tidak bisa tahan lagi dan ini tentu membuat mental saya semakin tertekan dan drop. Saya ingin sampaikan kepada teman-teman yang bully saya mohon pengertiannya," kata dia.
El menyebut terbiasa di-bully sejak kecil.
Tapi, ia tak bisa menerima jika keluarganya juga di-bully karena status positif Covid-19 yang disandangnya.