"Tapi enggak banyak yang mengungsi. Untuk masyarakat Kalianda sendiri dari Desa Bringin hingga Desa Kedaton tidak banyak yang mengungsi," kata Adib.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Tak Pernah Berdentum sejak Awal Meletus
Rahmatullah, warga Dusun III Regahan Lada, Desa Tejang Pulau Sebesi mengatakan, sejak letusan, beberapa pemuda warga berjaga di area Dermaga Pulau Sebesi.
“Tadi malam ada yang jaga di dermaga, waspada tsunami. Warga yang lain ke gunung sama ke daerah yang jauh dari pantai,” kata Rahmat.
Rahmat mengatakan, kondisi warga di Pulau Sebesi termasuk aman karena sudah bersiap untuk mengantisipasi terjadinya tsunami.
“Tetap dipantau sampai sekarang,” kata Rahmat.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Anak Krakatau meletus dua kali pada Jumat (10/4/2020) malam.
Dari data Kementerian ESDM, letusan pertama terjadi pada pukul 21.58 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 357 meter di atas permukaan laut.
Sementara itu, letusan kedua terjadi pada pukul 22.35 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 657 meter di atas permukaan laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.