Tak Mau Lockdown, Pemkab Bolaang Mongodow Hanya Batasi Akses Keluar Masuk Warga

MANADO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, menegaskan hanya memberlakukan pembatasan akses keluar masuk warga dan kendaraan.

"Bukan penutupan, tapi pembatasan. Kalau penutupan kan harus izin menteri. Pembatasan itu mulai berlaku hari ini hingga 21 April 2020," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bolaang Mongondow Parman Ginano saat dihubungi Kompas.com via telepon, Kamis (9/4/2020).

Baca juga: 2 Warga Manado Positif Corona, Punya Riwayat Perjalanan ke Luar Negeri

Menurut dia, Pemkab Bolaang Mongondow sebenarnya berkeinginan seperti di Tegal, Tolitoli, dan Papua, tutup seluruh akses keluar masuk.

"Tapi, setelah kita pelajari peraturan perundang-undangan, harus ada izin menteri," ujarnya.

Dia menjelaskan, pembatasan akses keluar masuk ini bertujuan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Selain itu, pihaknya akan melakukan pendataan terhadap pendatang dari luar Kabupaten Bolaang Mongondow.

"Kita harus bekerja sangat ekstra kerja keras, karena tidak semua orang yang datang itu mau melapor diri," sebutnya.

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Sulut: 296 ODP, PDP 21 dan 8 Positif

Untuk mengantisipasi penolakan oleh masyarakat saat didata, kata dia, diperlukan adanya bantuan dari pihak TNI dan Polri.

"Petugas mau mendata seorang usai perjalanan luar daerah dia malah menolak bahkan mengancam petugas. Besoknya Tim Gugus Tugas Covid-19 lengkap dengan Polisi dan TNI mendatangai rumah tersebut, setelah diberikan penegasan baru yang barsangkutan mau," pungkasnya.