Selain itu, produknya juga diberi lubang khusus untuk memasukkan saringan tambahan berupa tisu.
Dewi mengaku, saat ini ternyata makin susah mendapatkan bahan-bahan untuk membuat masker kain.
Untuk itu, ia hanya berencana untuk menghabisnya stok atau sisa bahan sebelumnya.
Baca juga: Gubernur NTT Larang Warga Makan di Rumah Makan untuk Cegah Corona
Kalaupun ada, harganya ternyata sudah naik 3 kali lipat.
Dewi mengatakan, 50 persen keuntungan bersih penjualan maskernya digunakan untuk membantu pekerja di jalanan, petugas, hingga relawan.
"Kami punya niat baik untuk menolong sesama, dan keuntungan bersih penjualan masker kain ini pun telah kami gunakan 50 persennya untuk memproduksi masker gratis bagi petugas jasa pengiriman/kurir ekspedisi, pekerja toko, pekerja di pom bensin, pemuda-pemudi banjar yang menjadi relawan penyemprotan disenfektan, dan masyarakat lansia yang lebih membutuhkan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.