Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Driver Ojol Ditipu Usai Antar Penumpang dari Purwokerto ke Solo

Kompas.com - 07/04/2020, 14:26 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang driver ojek online (Ojol) bernama Mulyono (59), warga Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadi korban penipuan yang dilakukan penumpangnnya sendiri, Sabtu (4/4/2020).

Mulyono ditipu saat diminta untuk mengantarkannya dari Purwokerto ke Solo dengan bayaran Rp 700.000.

Namun, setibanya di Solo, tepatnya di Kelurahan Banjasari penumpang tersebut kabur dan menghilang.

Baca juga: Ditipu Rp 700.000 Usai Antar Penumpang Purwokerto-Solo, Pengemudi Ojol: Jangan Dihakimi, Dibilangin Saja

Diceritakan Mulyono, sebelum kejadian ia sedang mangkal di Terminal Bus Bulupitu Purwokerto, kemudian datang seseorang yang tak diketahui identitasnya minta untuk diantarkan ke Solo dengan jarak 230 km.

Awalnya Mulyono sempat menolak karena terlalu jauh. Namun, penumpang tersebut menjanjikan bayaran Rp 700.000.

Mulyono pun bersedia menerima order tersebut secara offline, karena order melalui aplikasi paling jauh hanya 30 kilometer.

"Waktu itu penumpangnya bilang terus terang katanya akan dibayar di rumah, istrinya yang akan membayar. Saya sempat meminta nomor telepon istrinya, tapi katanya tidak hafal, dia juga tidak bawa HP," kata Mulyono saat dihubungi, Senin (6/4/2020).

Baca juga: Pengakuan Ibu Kandung yang Menganiaya Anak Balitanya hingga Tewas: Kesal karena Tak Mau Makan

Di tengah perjalanan, Mulyono sudah curiga kepada penumpangnya. Ia bahkan sempat berusaha menurunkan penumpangnya di perempatan Buntu, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, dan meminta penumpang itu untuk melanjutkan perjalanan menggunakan bus ke Solo.

"Tapi penumpang tidak mau, karena kalau naik bus otomatis harus membayar dulu, penumpang ternyata tidak membawa uang sama sekali. Saya tanya sama dia bahwa mau beneran bayar atau tidak, dia menjawab katanya tidak akan menipu saya karena saya sudah tua," ujar Mulyono.

Baca juga: Ayah di Lampung Perkosa Anak Kandung Selama 13 Tahun, Terungkap Setelah Korban Menikah

Bahkan di tengah perjalanan, si penumpang meminjam uang ke Mulyono untuk membeli air mineral.

Mulyono yang tidak tega akhirnya menyerahkan uang Rp 20.000 untuk membeli air mineral untuk penumpang dan dirinya.

Namun sesampainya di Solo, tepatnya di Kelurahan Banjarsari si penumpang menghilang.

Baca juga: Sebelum Dibunuh dan Diperkosa, Ternyata ABG yang Hendak Jadi Pagar Ayu di Kalbar Sudah Dibuntuti Pelaku

Penumpang itu awalnya meminta berhenti di masjid untuk salat, tapi setelah ditunggu sekian lama, tidak diketahui keberadaannya.

Ia kemudian ditegur seorang warga dan bertanya sedang menunggu siapa.

Saat itu ia melihat ke dalam masjid dan sadar jika penumpangnya telah kabur. Padahal sandal milik penumpang masih di depan masjid.

"Saya ditegur warga ditanya menuggu siapa, saya jawab menunggu penumpang, saya lihat dalam masjid sudah kabur," jelasnya.

Baca juga: Fakta Ayah di Lampung Perkosa Anak Kandung, Dilakukan Selama 13 Tahun hingga Dilaporkan ke Polisi

Dibantu sesama rekan ojol

Mengetahui Mulyono sudah menjadi korban penipuan yang dilakukan penumpangnya, rekan-rekannya sesama ojol di Solo pun membantunya dengan mengumpulkan uang untuknya. Dan dalam waktu singkat terkumpul uang mencapai Rp 2 juta.

"Solidaritas teman-teman ojol di Solo luar biasa. Alhamdulilah uang yang terkumpul justru lebih dari Rp 700.000. Tidak sampai setengah jam uang terkumpul sampai Rp 2 juta lebih. Awalnya saya sempat menolak," katanya.

Baca juga: Ibu di Muaraenim Ajak Anak Kandungnya Berhubungan Intim, Terbongkar Saat Digerebek Polisi Kasus Narkoba

Tak hanya itu, sambung Mulyono, rekan-rekannya sesama ojol pun mengantarkannya hingga Klaten.

Dari Klaten, Mulyono menumpang mobil boks rekan ojol dari Purwokerto yang kebetulan sedang berada di sana. Sepeda motor miliknya dinaikkan ke mobil boks.

Mulyono merasa bersyukur dapat kembali dengan selamat dan bertemu keluarga di rumah.

Dan seusai dengan peraturan di desanya, kini Mulyono menjalani karantina mandiri di rumah untuk menghindari penyebaran virus corona.

Baca juga: Ibu di Muaraenim Mengaku Sudah 3 Kali Mengajak Anaknya Berhubungan Intim

 

(Penulis Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief, Racmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com