Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Mengamuk, Pasien yang Disengat Lebah dan Dirawat di Ruang Isolasi Covid-19 Meninggal

Kompas.com - 07/04/2020, 12:45 WIB
Abdul Haq ,
Khairina

Tim Redaksi

WAJO, KOMPAS.com - Keributan tak terhindarkan antara keluarga pasien dan sejumlah tim medis rumah sakit di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan usai tewasnya seorang pria yang disengat lebah.

Keluarga korban tak terima korban dirawat di ruang isolasi Covid-19 meski hanya tersengat lebah.

Pihak rumah sakit mengaku mengisolasi pasiennya lantaran memiliki riwayat perjalanan ke wilayah terpapar virus corona. Selasa, (7/4/2020).

Baca juga: Dua Peserta Meninggal, Semua Jemaah Sajadah Fajar di Kalbar Diharap Segera Periksa Kesehatan

Isak tangis tak terbendung saat jenazah AR (37) terbaring di ruang isolasi Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamaddukelleng Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Senin, (6/4/2020) pukul 16.00 Wita.

Keluarga korban tak terima lantaran menilai korban tak tertangani medis dan harus menjalani isolasi di ruang Covid-19 meski hanya tersengat lebah.

"Cuma digigit lebah kenapa harus diisolasi katanya kena corona padahal cuma digigit lebah" kata Ahmad Risaldi (19), adik korban kepada Kompas.com di rumah duka pada Selasa, (7/4/2020).

Risaldi menuturkan, korban yang berprofesi sebagai sopir penumpang antar daerah tersengat lebah pada Sabtu, (4/4/2020) di bagian kening dan mengalami pembengkakan pada bagian wajah.

"Informasi yang kami dapatkan dari dua orang saksi menyatakan bahwa korban sebelumnya disengat lebah hutan dan memperbaiki mobilnya di sekitar SMP Negeri 6 Sengkang dan mengalami pembengkakan pada bagian wajah sehingga dua hari selanjutnya dilarikan ke rumah sakit sebab pembengkakan pada wajah tidak menurun" kata Iptu Chadra Said Nur, Kanit Reskrim Polsek Tempe melalui pesan singkat pada Selasa, (7/4/2020).

Baca juga: Dua Jemaah Sajadah Fajar Meninggal, Polisi Dalami Peran Ketua Panitia

Korban dinyatakan meninggal dunia di ruang isolasi Covid-19 RSUD Lamaddukelleng Sengkang pada senin siang.

Keluarga korban yang mengetahui hal tersebut langsung mengamuk tak terima atas pelayanan medis.

Jenazah korban kemudian dievakuasi ke rumah duka, Jalan Kelapa, Kelurahan Lamaddukelleng, Kecamatan Tempe dan rencananya akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) pada Selasa (7/4/2020) siang.

Pihak rumah sakit yang dikonfirmasi mengakui bahwa korban diisolasi lantaran memiliki riwayat perjalanan ke wilayah terpapar virus corona dan saat pasien pertama tiba di rumah sakit mengalami gejala demam.

"Saat tiba di rumah sakit pasien mengalami demam dan pernah melakukan perjalanan ke Kota Makassar jadi seluruh yang kami lakukan telah melakui standar prosedur tetap (SOP) sebagaimana penanganan pasien Covid-19," kata drg. Andi Ela Hafid, Direktur RSUD Lamaddukelleng Sengkang melalui pesan singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com