Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembuh dari Virus Corona, Kajari Bantul Sampaikan Permintaan Maaf

Kompas.com - 05/04/2020, 12:38 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kajari Bantul, Zuhandi dinyatakan sembuh dari virus corona dan sudah diperbolehkan pulang.

Selama 20 hari dirawat di RSUD Panembahan Senopati, berbagai cerita yang dialami sehingga bisa melewati masa sulitnya.

“Terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya terutama paramedis dan pihak dari RSUD Panembahan Senopati yang telah memberikan perawatan lebih kurang 20 hari ini,” kata Zuhandi, saat jumpa pers di RSUD Panembahan Senopati, Sabtu (4/4/2020) malam. 

Dia menyampaikan permintaan maaf kepada yang membesuknya, saat belum diketahui terpapar Covid-19.

Baca juga: Kajari Bantul Positif Corona, Kondisinya Kini Semakin Membaik

Ia mengaku, sempat khawatir karena saat dirawat di rumah sakit swasta sebelumnya sempat dijenguk banyak teman dan dirawat istri serta anak.

Saat itu, dirinya belum dketahui positif corona.

Mereka yang menengok akhirnya harus mengisolasi diri, namun hingga saat ini tidak ada yang positif terpapar.

Kekhawatiran itu turut berpengaruh pada kondisinya. 

Dia sempat dari positif, lalu menjadi negatif dan kembali positif corona. Baru setelah mentalnya tertata akhirnya ia dapat sembuh. 

"Secara mental saya naik turun. Karena benar-benar itu menjadi pikiran. Saya ini pasien 01 (pasien pertama corona) di Bantul. Sebelum dimasukkan perawatan (Covid-19) sempat dirawat di salah satu rumah sakit karena saat itu belum tahu keadaan sebenarnya,” ucap Zuhandi.

 

“Banyak sekali teman yang membesuk, sehingga menjadi beban pikiran saya. apalagi selama saya sakit ada anak saya sempat merawat selama 5 hari, dan dia sempat sakit sempat dipelukan saya. Sebelum saya dinyatakan positif, dia pulang ke Jakarta dan bergaul dengan adiknya," ujar Zuhandi.

Menurut dia, setelah hasil teman dan keluarganya negatif membuat mentalnya naik.

“Dan alhamdulillah setelah melewati masa isolasi teman-teman sekalian dan diswab dan mengetahui hasil swab istri saya, barulah mental saya naik. Mental itu memiliki peran penting dalam imun tubuh sehingga dinyatakan sembuh,” kata Zuhandi.

Zuhandi berpesan agar senantiasa berpikir positif dan meningkatkan mental.

Dengan begitu niscaya kekebalan tubuh semakin kuat. Kepada masyarakat dia minta untuk patuhi perintah pemerintah agar tetap di rumah.

Baca juga: Beredar Video Warga Menolak Didata Petugas untuk Karantina Mandiri, Wali Kota Solo: Tidak Boleh Marah-marah

“Patuhi apa yang sudah jadi perintah pemerintah seminimal mungkin keluar rumah. Kita itu enggak tahu kapan dan di mana kita terpapar. Saya (juga) tidak tahu di mana terpapar melalui apa tiba-tiba nyeri, Rabu panas tinggi,” kata Zuhandi. 

Sementara itu, pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta dinyatakan sembuh.

Hal ini setelah dilakukan dua kali swab hasilnya negatif.

“Kabar gembira, alhamdulillah pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Wonosari hasil pemeriksaan evaluasi laboratorium swab 2 kali sudah negatif,” kata Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulistiyowati, melalui pesan singkat, Sabtu (4/4/2020).

Pasien langsung akan dipulangkan ke rumahnya setelah mendapatkan perawatan beberapa hari di ruang isolasi RSUD Wonosari. 

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, pasien yang dinyatakan negatif tersebut sebenarnya sudah tidak memiliki potensi menularkan.

 

Namun, secara umum, pasien dan keluarga harus diam di dalam rumah seperti yang dilakukan banyak orang umumnya saat ini.

“Jangan sampai merasa bebas lalu tidak melakukan social distancing,” kata Dewi.

Perlu diketahui, pasien positif tersebut pada tanggal 3 Maret 2020 datang dari Jakarta.

Semula tidak ada keluhan yang dirasakan.

Bahkan, ia sempat berinteraksi dengan banyak warga di wilayah Desa Bedoyo saat mendatangi hajatan pada tanggal 13 sampai 15 Maret 2020.

Baca juga: Keluarga Pasien PDP Covid-19 di Makassar Ngamuk karena Ingin Kebumikan Sendiri Almarhum

Kemudian, pada tanggal 18 Maret, berobat ke RS Panti Rahayu.

Namun, saat itu, Pantirahayu belum ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan dan akhirnya di rujuk ke RSUD Wonosari.

Pada tanggal 21 Maret 2020, pasien membaik, tadinya mau di rujuk ke RS Sardjito.

Setelah konsultasi disebut di sana ruangan penuh dan kondisinya sudah membaik, maka diarahkan untuk isolasi diri di rumah.

PDP baru saja diketahui positif pada tanggal 25 Maret. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com