Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Pasien Positif Corona di Klaten, Bekerja di Jakarta, Diduga Tertular di Surabaya

Kompas.com - 02/04/2020, 14:20 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang warga Klaten, Jawa Tengah dinyatakan positif terjangkit corona (Covid-19).

Ketua Gugus Tugas (Gugas) Pengendalian Penyakit (PP) Covid 19 Kabupaten Klaten, dr Ronny Rukminto mengemukakan, pasien tersebut diketahui bekerja di Jakarta.

Pasien itu, kata Ronny, sempat mendapat tugas ke Surabaya bersama dua orang rekannya.

Ternyata, salah satu rekan perjalanannya dinyatakan positif Covid-19.

Pasien ini diduga tertular oleh rekannya ketika berada di Surabaya.

"Di sekitar tanggal 10-12 Maret itu dia (warga Klaten) terkena Covid-19 di Surabaya," kata Ronny.

Baca juga: Beda Sikap Ganjar dan Risma Soal Penyemprotan Disinfektan ke Tubuh Manusia

Dirawat di Klaten

Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus coronaShutterstock Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona
Sepulang dari Surabaya, pasien menuju Klaten.

Di salah satu rumah sakit di Klaten, Jawa Tengah, pasien itu diperiksa.

Hasil tes swab menyatakan, pasien tersebut positif terinfeksi corona.

Ia pun kini dirawat di ruang isolasi salah satu rumah sakit rujukan di Klaten, Jawa Tengah.

"Kondisi pasien menunjukkan perkembangan bagus. Tiga hari ke depan akan kita lakukan pemeriksaan ulang," kata Ronny.

Baca juga: Lima Pasien Positif Corona asal Magetan Sembuh, Salah Satunya Ada Anak Usia 10 Tahun

 

Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.Shutterstock Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.
Tetapkan status KLB

Menyusul adanya satu orang warga Klaten positif corona, pemerintah setempat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Kemarin kita menetapkan status KLB virus corona. Karena ditemukan satu penderita dari hasil swab yang dilakukan positif virus corona," kata Ronny.

Status KLB ini akan dicabut jika tak ada lagi warga yang positif corona.

Ia mengimbau masyarakat menjaga kebersihan serta menghindari kerumunan massa.

"Kita juga sedang mengembangkan sistem lumbung desa supaya kebutuhan pangan tetap tercukupi," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com