Menurut Neil, jika memerhatikan waktu demam yang mulai tinggi pada 25 Maret, diperkirakan terinfeksi sekitar 18 Maret atau sehari sampai dua hari sebelumnya.
"Itu adalah hari-hari di mana pasien sedang melakukan perjalanan pulangnya dari Chicago, Amerika Serikat (16 Maret) ke Salatiga melalui Abu Dhabi dan Jakarta. Pasien berada di AS sejak tanggal 6 Maret, berangkat pada 4 Maret," paparnya.
Neil berharap agar pasien yang juga warga UKSW tersebut dapat segera sembuh.
"Pimpinan telah dan terus melakukan proses tracking interaksi pasien dengan pihak-pihak terkait dan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Salatiga akan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk melokalisir dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dari klaster kasus pertama Salatiga ini," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.