Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2020, 13:21 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung hingga saat ini belum berani membuat kebijakan local lockdown meski Wali Kota Bandung Oded M Danial memastikan 8 warganya telah meninggal akibat virus corona.

Oded mengatakan, local lockdown harus melalui persetujuan pemerintah pusat atau pemerintah provinsi Jawa Barat.

"Lockdown itu kebijakan pusat. Kalau melakukan apapun dan urusannya lintas wilayah, harus koordinasi. Tidak bisa keputusan sendiri termasuk berkoordinasi dengan gubernur, enggak boleh daerah menyalip," ujar Oded di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kota Bandung, Senin (30/3/2020).

Baca juga: Antisipasi Corona, Polisi Tutup Ruas Jalan Utama di Kota Bandung

Meski demikian, Oded tengah mengkaji untuk memberlakukan karantina lokal daerah-daerah di Kota Bandung yang sebaran covid-19 terbilang tinggi.

"Ke depan dikaji karantina wilayah terbatas. Sedang dikaji karena dilihat dari sisi sebaran paling dominan," ungkapnya.

Untuk sementara ini, Pemkot Bandung juga melakukan upaya berupa penutupan Jalan Asia Afrika, IR H Djuanda (Dago) dan Jalan Merdeka yang kerap menjadi pusat keramaian.

Baca juga: Terapkan Lockdown Parsial, Sebagian Ruas Jalan di Kota Bandung Bakal Ditutup

"Penutupan ruas jalan bagian dari karantina kenapa jalan-jalan itu ditutup karena ruas jalan itu akses banyak orang dan tempat tempat orang berkumpul ," ujarnya.

Meski tidak menutup pintu masuk Kota Bandung, Oded meminta kepada seluruh warga Kota Bandung untuk tetap berada di wilayah Kota Bandung.

"Yang ingin mudik ke  Kota Bandung untuk berdiam dan bersabar di tempat nya masing-masing, begitu pula yang dari Kota Bandung juga yang ingin mudik keluar Bandung untuk mengkarantina dan mengisolasi diri ditempat kita masing masing," katanya.

Baca juga: Gubernur Sumsel Putuskan Tidak Lockdown, Pemudik Diminta Jangan Pulang Kampung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com