Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Imbauan Para Uskup Bagi Umat Katolik Cegah Wabah Corona

Kompas.com - 21/03/2020, 15:39 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Para Uskup di Indonesia mengimbau umat Katolik untuk tidak melaksanakan ibadah dan kegiatan yang melibatkan banyak orang di gereja.

Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai penularan virus Covid-19 yang tengah mengancam masyarakat.  

Selain itu, umat juga diajak untuk meningkatkan solidaritas, kepedulian dan tanggung jawab sosial di tengah pandemi corona ini.

"Secara khusus saya memohon bantuan kepada para Romo untuk mengajak umat beriman memaknai peristiwa ini dalam terang iman dan harapan," kata Uskup Agung Semarang, Mgr Robertus Rubiyatmoko.

Berikut ini imbauan dari para Uskup Agung terkait wabah corona:

1. Keuskupan Agung Jakarta

Surat keputusan Keuskupan Agung Jakarta Dok. Humas Keuskupan Agung Jakarta Surat keputusan Keuskupan Agung Jakarta

Berdasarkan surat Nomor 159.3512/2020 dari Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), kegiatan ibadah umat ditiadakan untuk sementara waktu.

Surat tersebut juga memberikan pedoman pencegahan penularan Covid-19.

"Selama 15 hari, mulai 20 Maret hingga 3 April 2020 semua kegiatan kegerejaan yang mengumpulkan banyak orang ditiadakan," ujar Vikaris Jenderal KAJ Rm Samuel Pangestu sebagaimana dikutip Kompas.com dari surat tersebut Jumat (20/3/2020).

Secara rinci, surat tersebut jugameminta tiga kegiatan untuk ditiadakan selama 15 hari ke depan. Pertama, misa harian dan misa mingguan.

"Misa mingguan akan disiarkan secara live via YouTube atau live streaming, "kata Samuel.

Kedua, semua kegiatan kerohanian bersama seperti misa lingkungan, misa ujub, renungan APP lingkungan dan jalan salib.

Ketiga, perihal sakramen pengakuan dosa dan segala aktivitas pastoral paroki.

Meski demikian, KAJ meminta para pastor tetap melakukan pelayanan rohani untuk jemaat.

Baca juga: Cerita Kriminal Akhir Pekan: Memburu Penyebar Hoaks Corona

2. Keuskupan Agung Semarang

Uskup Agung Semarang Mgr. Robertus Rubyatmoko Pr saat ditemui di RS Pabti Rapih YogyakartaKompas.com/Markus Yuwono Uskup Agung Semarang Mgr. Robertus Rubyatmoko Pr saat ditemui di RS Pabti Rapih Yogyakarta

Dalam Surat Gembala Keuskupan Agung Semarang Nomor 0332/A/X/20-13 Mgr Robertus Rubiyatmoko mengungkapkan duka dan keprihatinan soal wabah corona.

"Kita semua sebagai bagian dari masyarakat sungguh merasakan keprihatinan ini. Tidak sedikit korban sakit dan meninggal yang disebabkan olehnya, termasuk di tengah-tengah masyarakat kita," kata Mgr Robertus Rubiyatmoko.

Rubi pun meminta para Romo dan seluruh umat Katolik Keuskupan Agung Semarang untuk meniadakan kegiatan ibadah di gereja selama 15 hari ke depan.

Hal itu ditujukan untuk memutus mata rantai penularan wabah corona di Indonesia.

Sebagai gantinya, kegiatan ibadah misa mingguan akan disiarkan secara online (Doa Komuni Batin atau Spiritual Communion).

Baca juga: Keuskupan Agung Semarang Tiadakan Ibadah di Gereja, Misa Disiarkan Online

3. Keuskupan Agung Kupang

Monumen Kristus Raja lekat dengan kegiatan keagamaan khususnya umat Katolik. Beragam kegiatan rutin seperti sembahyang, misa, hingga tempat penyimpanan arak-arakan patung arca Yesus digelar di Monumen Kristus Raja. KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Monumen Kristus Raja lekat dengan kegiatan keagamaan khususnya umat Katolik. Beragam kegiatan rutin seperti sembahyang, misa, hingga tempat penyimpanan arak-arakan patung arca Yesus digelar di Monumen Kristus Raja.

Dilansir dari Antara, Keuskupan Agung Kupang meniadakan kegiatan jalan salib di gereja dan perayaan ekaristi bersama umat juga ditiadakan.

Dalam edaran itu, Keuskupan Agung Kupang meminta semua umat memperhatikan semua instruksi dan imbauan pemerintah, untuk tidak melakukan pertemuan atau kegiatan bersama, termasuk latihan koor dan katekese.

Perayaan pekan suci bagi umat Katolik akan disampaikan, dan berharap, semua ketua wilayah dan ketua Kelompok Umat Basis (KUB) dapat membagi pesan ini kepada seluruh umat di wilayah masing-masing.

Sementara itu, untuk doa jalan salib yang biasanya dilakukan menjelang Hari Raya Paskah, digelar di dalam rumah masing-masing umat.

"Mulai hari ini tidak ada jalan salib lagi di gereja, tetapi dilakukan di rumah. Sudah ada penyampaikan dari Keuskupan Agung Kupang," kata petugas kepada sejumlah umat yang hendak mengikuti devosi jalan salib di Gereja Katolik st. Maria Assumpta Kupang, Jumat.

Baca juga: Kelakar Risma soal Surabaya Masuk Zona Merah Covid-19: Memang Zona Merah, karena PDI-P

4. Keuskupan Jayapura

Petugas ketika menyemprot cairan disinfektan di Gereja Katedral Tiga Raja, Jumat (20/3/2020)IRSUL PANCA ADITRA Petugas ketika menyemprot cairan disinfektan di Gereja Katedral Tiga Raja, Jumat (20/3/2020)

Uskup Jayapura, Mrg. Leo Laba Ladjar mengajak seluruh umat Katolik di Keuskupan Jayapura untuk mengikuti petunjuk dari pemerintah terkait pencegahan wabah corona

"Jangan bersikap masa bodoh dan hanya mengeluh serta mengritik pemerintah yang dianggap lamban dan sebagainya," kata uskup Leo melalui pesan tertulis yang diterima Antara,Rabu.

Selain itu, Laba Ladjar mengajak seluruh umat Katolik di Papua untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Kebersihan tubuh, rumah dan lingkungan hidup, sehingga bisa dapat menghambat virus baru atau Covid-19 untuk masuk ke tubuh sendiri dan ke tubuh orang lain.

"Makanan yang sehat dan irama hidup yang tertib dapat meningkatkan kekebalan tubuh kita, sehingga mampu menolak virus Corona atau Covid-19," ujarnya.

Baca juga: Buntut PDP Corona Jadi Tontonan, IGD RSUD Soekardjo Disterilkan dari Kerumunan Orang

5. Keuskupan Manado

Sambil membawa lilin, dua umat Katolik mengikuti dengan khidmat Misa Natal di Gereja Katedral Hati Kudus Yesus, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/12/2003).KOMPAS/ IWAN SETIYAWAN Sambil membawa lilin, dua umat Katolik mengikuti dengan khidmat Misa Natal di Gereja Katedral Hati Kudus Yesus, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/12/2003).

Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu M.S.C juga mengeluarkan imbauan tata cara penghormatan salib pada saat Jumat Agung di Tri Hari Suci Paskah, guna mencegah penyebaran virus Covid-19.

"Penghormatan salib pada ibadah Jumat Agung tetap dilakukan secara individual tetapi tidak sambil mencium salib, melainkan hanya menundukkan kepala dengan tangan terkatup, atau dengan cara lain yang dibicarakan dan disepakati di lingkungan paroki," kata Uskup Benedictus di Manado, Senin.

Tentang salam damai, kata Uskup, untuk menjaga suasana hati yang berbeda-beda di sekitar kita sepanjang ibadah berlangsung, maka baiklah tidak dilakukan dengan berjabat tangan tetapi cukup dengan menundukkan kepala sambil tangan terkatup.

Untuk air suci yang biasanya ada di semua Gereja Katolik, kata Uskup tetap disiapkan namun wadahnya harus dijaga kebersihannya dan diganti secara teratur, dan kepada umat diberikan kebebasan untuk menggunakannya.

"Jika merasa nyaman menggunakannya silakan, tetapi bagi yang tidak merasa nyaman silahkan tidak menggunakannya," kata Uskup, seperti dilansir dari Antara

Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Ibadah Minggu di GPIB Marturia Lampung Disiarkan Live Streaming

(Penulis: Dian Erika Nugraheny, Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Diamanty Meiliana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com