KOMPAS.com- Pertemuan umat muslim bertajuk Ijtima Dunia 2020 resmi dibatalkan menyusul adanya pandemi corona.
Acara tersebut sedianya digelar 19 Maret 2020 hingga 22 Maret 2020 di Desa Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Melihat perkembangan saat ini dan berdasarkan anjuran pemerintah dalam rangka penyebaran virus corona, maka dengan ini kami dari pelaksana Ijtima Zona Asia menyatakan menunda kegiatan ijtima," kata juru bicara Ijtima Ulama Zona Asia Ali Yubra.
Meski akhirnya dibatalkan, namun ratusan warga negara asing (WNA) dari berbagai negara telah berdatangan di Gowa.
Berikut fakta-fakta di balik Ijtima Dunia 2020:
Baca juga: WNA Peserta Ijtima Ulama akan Dikarantina Sambil Menunggu Kepulangan
Izin tak dikeluarkan lantaran pertimbangan situasi darurat menyangkut merebaknya virus corona (Covid-19).
Bahkan, WHO telah menyebut corona sebagai pandemi global yang juga menyerang banyak negara di dunia.
"Kita malah mengimbau untuk menunda kegiatan tersebut hingga situasi memungkinkan dan mengimbau masyarakat tidak hadir dan sebisa mungkin tidak mendekati area kegiatan," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo.
Baca juga: Pemprov Kalbar Telusuri 23 Warga yang Hadiri Ijtima Dunia 2020 di Gowa
Meskipun izin tak dikeluarkan, namun ratusan WNA sudah terlanjur datang ke Indonesia.
Acara Ijtima Dunia 2020 ini rencananya diikuti oleh tak kurang dari 12 negara di dunia.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Makassar Andi Pallawaruka menerangkan, 474 WNA dari 12 negara sudah terlanjur tiba di Gowa, Sulawesi Selatan.
"Jadi memang sudah ada yang datang sejak 2 bulan tapi ada juga yang datang di Februari dan awal Maret," ungkap Pallawarukka.
12 negara itu antara lain Malaysia, Thailand, Singapura, India, Bangladesh, Pakistan, Arab Saudi, Inggris, Belanda, Filipina.
Baca juga: Ijtima Dunia 2020 Zona Asia Dibatalkan, Panitia: Kami Ikuti Arahan Pemerintah
Mereka tidak dideportasi lantaran tidak melanggar izin apapun.
Pihak terkait masih merumuskan jadwal pemulangan lantaran ada negara yang telah menutup penerbangannya, seperti Malaysia.
"Belum ada jadwalnya hanya karena permintaan Pak Gubernur supaya segera dipulangkan tapi kan itu terkait tiketnya harus diurus dulu karena mereka semua sudah punya tiket pulang, tinggal diurus lagi percepatannya," ujar dia.
Baca juga: Satu Peserta Ijtima Dunia yang Alami Demam Diobservasi di RSUD Haji Makassar
Karantina dilakukan supaya para WNA tidak berkontak langsung dengan warga.
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah meminta pihak terkait segera melakukan isolasi terhadap para WNA.
"Tadi kita sudah sepakat, oleh Panglima Kodam XIV Hasanuddin kolaborasi dengan Bapak Kapolda. Adapun skenario isolasi yang dilakukan, pertama, untuk WNA yang saat ini berjumlah 411 orang dari enam negara, telah disiapkan lokasi di sebuah hotel,” kata Nurdin.
Baca juga: Peserta Ijtima Ulama Dunia dari 12 Negara, Ini Rinciannya
Nurdin memaparkan penyebab sulitnya mendeteksi para peserta asing yang berdatangan sejak beberapa waktu lalu.
Sebab, beberapa jemaah asing peserta Ijtima Dunia 2020 telah datang sejak 2 hingga 3 bulan lalu di Indonesia.
Selain itu rupanya mereka juga telah berkeliling ke masjid-masjid di Indonesia.
"Mereka melaksanakan dakwah keliling masjid-masjid. Jadi mereka sulit terdeteksi kedatangannya jelang Ijtima Dunia 2020," ungkap dia.
Baca juga: Acara Ditunda, Ini Kata Juru Bicara Ijtima Ulama Dunia
Ia dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Makassar sejak Rabu (!8/3/2020) malam.
Namun, pasien tidak diisolasi. Sebab, pasien tersebut dinilai mengalami demam biasa karena kelelahan.
Saat ini pihak rumah sakit masih melakukan observasi di ruang IGD.
"Jadi sementara menunggu hasil pemeriksaan lab dan penunjang lainnya," kata Kepala Humas RSUD Haji Makassar Muhsin.
Baca juga: 411 WNA Peserta Ijtima Dunia 2020 Diisolasi di Hotel
Sebab, tempat tersebut sempat digunakan sebagai tempat berkumpul ratusan warga baik WNI maupun warga asing.
Penyemprotan dilakukan usai peserta meninggalkan lokasi lantaran pembatalan acara.
"Sebenarnya sejak kemarin kami persiapkan tim medis di lokasi dan hari ini telah dilakukan penyemprotan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona," kata Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo.
Pemerintah mengimbau masyarakat menghindari kerumunan dan interaksi langsung sementara waktu untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Himawan, Hendra Cipto, Abdul Haq | Editor : Khairina, Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.