LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan status siaga darurat bencana non-alam virus corona pada Senin (16/3/2020).
Pemprov NTB juga menutup sejumlah akses menuju objek wisata Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Khususnya, penyeberangan langsung dari Pulau Bali.
Kebijakan itu berdampak terhadap pendapatan pelaku wisata di obyek wisata tiga gili.
Seperti yang terlihat di Gili Trawangan. Mae (25), pedagang pakaian dan aksesoris di salah satu destinasi wisata andalan di Pulau Lombok itu mengeluh sepinya pengunjung.
Baca juga: Pemprov Jatim Buka Posko Layanan Informasi Virus Corona 24 Jam di Grahadi
Biasanya Mae bisa melayani puluhan hingga ratusan pengunjung di tokonya. Tapi, hari ini pengunjung toko Mae bisa dihitung jari.
“Ya setelah ada informasi tentang corona, pengunjung sekarang sepi, ini baru ada 3 orang yang berkunjung, biasanya puluhan sampai seratusan,” kata Mae di Gili Trawangan, Rabu (18/3/2020).
Di hari biasa, Mae bisa mendapatkan Rp 4 juta dari hasil jualan kaos dan aksesoris.
Tapi, penghasilannya merosot tajam pascapenutupan akses menuju Gili Trawangan.
“Kalau dulu-dulu per hari bisa dapat Rp 4 juta sekarang masih belum ada, itu pun tadi pengunjung yang empat orang belum tentu beli, sehari sekarang dapat sekitar Rp 100.000 ke atas lah,” kata Mae sambil menata tempat jualannya.
Mae berharap penyebaran virus corona di Indonesia segera ditangani. Sehingga, akses menuju Gili Trawangan kembali dibuka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.