Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Corona, Gili Trawangan yang Sepi Bikin Pelaku Wisata Gigit Jari

Kompas.com - 18/03/2020, 17:56 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan status siaga darurat bencana non-alam virus corona pada Senin (16/3/2020).

Pemprov NTB juga menutup sejumlah akses menuju objek wisata Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Khususnya, penyeberangan langsung dari Pulau Bali.

Kebijakan itu berdampak terhadap pendapatan pelaku wisata di obyek wisata tiga gili.

Seperti yang terlihat di Gili Trawangan. Mae (25), pedagang pakaian dan aksesoris di salah satu destinasi wisata andalan di Pulau Lombok itu mengeluh sepinya pengunjung.

Baca juga: Pemprov Jatim Buka Posko Layanan Informasi Virus Corona 24 Jam di Grahadi

Biasanya Mae bisa melayani puluhan hingga ratusan pengunjung di tokonya. Tapi, hari ini pengunjung toko Mae bisa dihitung jari.

“Ya setelah ada informasi tentang corona, pengunjung sekarang sepi, ini baru ada 3 orang yang berkunjung, biasanya puluhan sampai seratusan,” kata Mae di Gili Trawangan, Rabu (18/3/2020).

Di hari biasa, Mae bisa mendapatkan Rp 4 juta dari hasil jualan kaos dan aksesoris.

Tapi, penghasilannya merosot tajam pascapenutupan akses menuju Gili Trawangan.

“Kalau dulu-dulu per hari bisa dapat Rp 4 juta sekarang masih belum ada, itu pun tadi pengunjung yang empat orang belum tentu beli, sehari sekarang dapat sekitar Rp 100.000 ke atas lah,” kata Mae sambil menata tempat jualannya.

Mae berharap penyebaran virus corona di Indonesia segera ditangani. Sehingga, akses menuju Gili Trawangan kembali dibuka.

Kondisi sejumlah tempat wisata di Gili Trawangan pasa ada siaga darurat penanganan coronaKOMPAS.COM/IDHAM KHALID Kondisi sejumlah tempat wisata di Gili Trawangan pasa ada siaga darurat penanganan corona

Tak cuma Mae, Ifan penyedia jasa aktivitas wisata bawah air juga mengeluh dengan jumlah pengunjung yang menurun.

Hari ini, belum ada satu pelanggan pun yang menyewa peralatan selamnya.

“Hari ini masih kosong mas, sepi semenjak isu corona ini, banyak tamu yang balik,” kata Ifan.

Baca juga: Penumpang MRT Jakarta Turun hingga 69 Persen Setelah Ada Pembatasan Aktivitas Akibat Corona

Kondisi ini, kata Ifan, hampir dialami seluruh pelaku wisata di Gili Trawangan.

Namun, Ifan paham alasan Gubernur NTB Zulkifliemansyah menetapkan kebijakan penutupan akses menuju Gili Trawangan.

Penyebaran virus corona memang harus dihentikan demi kemaslahatan masyarakat.

“Kita tahu kebijakan pemerintah untuk kebaikan kita, tapi harapan kami kondisi ini bisa cepat ditangani,” kata Ifan.

Sebelumnya diberitakan, Pemprov NTB menutup akses menuju kawasan Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air mulai 17 Maret 2020.

Tak cuma penyeberangan langsung dari Pulau Bali, Pemprov NTB juga menutup pelabuhan Bangsal Pemenang, Pelabuhan Senggigi, dan terminal khusus yang melayani wisatawan di NTB.

Penutupan berlaku selama 14 hari, terhitung sejak 17 Maret 2020.

 

Gubernur NTB Zulkifliemansyah menjelaskan penutupan penyeberangan langsung dari Bali diambil untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Kenapa kami tutup dari Bali, karena Bali salah satu daerah yang terpapar (Covid-19)," kata Zul saat konferensi pers di Bandara Internasional Lombok, Selasa (17/3/2020).

Baca juga: Cegah Corona, Akses ke 3 Gili Ditutup Sementara, Ratusan Wisatawan Asing Eksodus

Penutupan dilakukan karena Pemprov NTB belum memiliki alat dan SDM untuk memeriksa wisatawan yang tiba dari Bali.

"Di sana itu (kawasan tiga gili) kami belum punya apa-apa, jadi untuk sementara untuk mencegah lolos dari pemeriksaan sehingga dapat menimbulkan akibat yang lebih fatal, kami tutup dulu aksesnya dari Bali," kata Zul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com