TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota akan menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan DS (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang mayatnya ditemukan di gorong-gorong sekolahnya.
Reka ulang akan dilakukan hari ini, Kamis (12/3/2020).
Korban diketahui tewas mengenaskan oleh ayah kandungnya sendiri, BR (45), dengan cara dicekik gara-gara.
Pembunuhan itu dipicu gara-gara DS meminta uang kepada pelaku yang merupakan ayahnya untuk biaya study tour sekolah.
Kasus ini pun berhasil diungkap setelah polisi melakukan penyelidikan selama hampir sebulan pasca-penemuan mayat korban di gorong-gorong sekolahnya pada Senin (27/1/2020) lalu.
"Ya, besok (Kamis) akan digelar rekonstruksi kasus pembunuhan anak oleh ayah kandung," jelas Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro, kepada wartawan, Rabu (11/3/2020) kemarin.
Rekonstruksi tersebut rencananya dilaksanakan di dua tempat kejadian perkara.
Lokasi pertama di sebuah rumah kosong di Jalan Laswi Kota Tasikmalaya dekat lokasi tersangka bekerja.
Selanjutnya, rekonstruksi kedua digelar di lokasi gorong-gorong sekolah korban sebagai tempat kali pertama mayat DS ditemukan oleh warga setempat.
"Dua tempat, tempat kejadian dan ditemukan mayat korban," tambahnya.
Sebelumnya, para penyidik diketahui telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atau pra-rekonstruksi di dua lokasi tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengungkap kasus pembunuhan DS (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang diketahui tewas di gorong-gorong sekolahnya pada Senin (27/1/2020) lalu.
Baca juga: Ini Alasan Budi Sembunyikan Jasad Delis Anaknya di Gorong-gorong Sekolah
Pelaku adalah BR (45), ayah kandung korban sendiri.
Dia membunuh putrinya dengan cara mencekik sampai korban tewas.
Pelaku melakukan perbuatan keji itu karena kesal dimintai uang oleh korban untuk biaya study tour sekolahnya.