Sebanyak 38 juga sekolah terdampak banjir. Sejumlah sarana dan prasarana sekolah juga rusak akibat banjir, yaitu buku, ruang kelas, laptop, infocus, printer, lemari, dan mebel.
Total kerugiannya sebesar Rp 2,1 miliar. Kemudian kerusakan di tingkat desa senilai Rp 1,1 miliar.
Yasin menyebut, banjir sepanjang 23-29 Februari 2020 lalu disebabkan curah hujan tinggi.
Baca juga: Ridwan Kamil Siapkan Rp 25 Miliar untuk Tangani Virus Corona
Hal itu mengakibatkan meluapnya Sungai Citarum, Sungai Ciherang, dan Sungai Cibeet.
Banjir juga terjadi akibat tersumbatnya sifon Cikaranggelam, serta drainase tidak lancar.
"Ketinggian banjir bervariasi antara 10-200 sentimeter," kata dia.
Yasin menyebut, Pemkab Karawang menetapkan status tanggap darurat bencana banjir.
Sejumlah penangan dilakukan, di antaranya mendirikan dua dapur umum, pelayanan kesehatan, distribusi logistik hingga evakuasi penyintas banjir dibantu TNI, Polri dan relawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.