Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identitas Telanjur Viral, Pasien Negatif Corona di Padang Sidempuan Dikucilkan Warga

Kompas.com - 11/03/2020, 16:07 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Warga Padang Sidempuan, Sumatera Utara, Z, merasa dirugikan atas surat rujukan dokter yang isinya viral di media sosial.

Z disebut sebagai pasien suspect virus corona atau Covid-19, padahal saat itu rumah sakit belum melakukan pemeriksaan terhadapnya.

Z menyayangkan hal itu karena sudah seharusnya identitas pasien dijaga kerahasiaannya oleh rumah sakit.

Apalagi, setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata Z dipastikan negatif corona.

Baca juga: Jumlah Penerbangan di Soekarno-Hatta Tumbuh 8 Persen di Tengah Wabah Virus Corona

Dijauhi

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona
Sepulang dari rumah sakit, Z merasa banyak warga menjauhi dirinya karena identitasnya di surat rujukan sudah viral di media sosial.

Kondisi rumahnya bahkan sangat sepi. Dari rekan dan saudaranya, Z tahu penyebab ia dikucilkan.

Di Facebook dan Instagram ada juga yang mengunggah video berisi keterangan Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Sidempuan yang menyebut identitasnya.

Z melaporkan hal tersebut ke Kantor Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak Burangir, Kota Padang Sidempuan, Senin (9/3/2020).

"Atas dasar itu, saya merasa sangat dirugikan dan keberatan. Saya ingin kepada pihak RSUD, Dinas Kesehatan, serta pemilik akun yang ikut menyebarkan isi surat dan video itu meminta maaf," kata Z dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Selasa (10/3/2020).

Baca juga: Dua Orang yang Sembuh dari Corona Diimbau Isolasi Diri di Rumah

 

Warga Thailand mengenakan masker untuk menjaga diri dari risiko terpapar virus corona, awal Februari 2020.Shutterstock Warga Thailand mengenakan masker untuk menjaga diri dari risiko terpapar virus corona, awal Februari 2020.
Dirujuk naik becak, dimasukkan ke ruang mirip gudang

Tak hanya masalah identitas viral, Z pun merasakan pelayanan RSUD Padang Sidempuan yang tak sepantasnya.

Sebelumnya, dia memeriksakan diri ke dokter praktik di dekat rumahnya dengan keluhan panas di bagian dadanya setelah berpergian dari Singapura pada 27 Januari 2020, selama satu hari.

Dia diantar satu orang perawat dan satu orang saudaranya dirujuk ke RSUD Padang Sidempuan.

Sampai di sana, dia mengaku tidak mendapatkan pemeriksaan apapun dan justru diminta melakukan rontgen ke rumah sakit lain karena alat di RSUD Padang Sidempuan rusak.

Tak didampingi petugas, dia mengaku pergi ke RS Metta Medika dengan naik becak motor.

Baca juga: Kemungkinan Salah Diagnosis: Gejala Awal Infeksi Virus Corona Mirip Demam Berdarah

"Lalu saya dirujuk ke Rumah Sakit Metta Medika. Di sana (RSUD) saya tak dilayani secara khusus. Bahkan, saya pergi untuk rontgen menggunakan becak motor ditemani saudara saya, tanpa didampingi langsung petugas medis," ungkap Z.

Kembali ke RSUD Padang Sidempuan, Z menyerahkan hasil rontgen lalu diminta masuk ke ruangan kosong mirip gudang.

Z kemudian diperiksa dadanya dan dipasangi infus pada tangannya hingga kemudian dibawa ke RS Haji Adam Malik.

"Ada beberapa dokter yang memeriksa saya (di RS Adam Malik), pelayanannya bagus sekali. Berbeda jauh dengan pelayanan yang saya alami di RSUD Kota Padang Sidempuan," kata Z.

Setelah diperiksa, Z dinyatakan tidak ada dugaan yang mengarah ke Covid-19, sehingga diperbolehkan pulang.

Apa jawaban RSUD Padang Sidempuan?

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona
Dikonfirmasi lewat pesan singkat, Direktur RSUD Kota Padang Sidempuan Tetty Rumondang tidak memberikan keterangan secara jelas.

Ditanya soal keluhan Z, pihaknya tidak memberikan jawaban yang sesuai.

Tetty justru mengomentari pelayanan di rumah sakit lain, yakni di RSUP Adam Malik.

"Tentu sudah, kan penanganan di Adam Malik (RSUP Adam Malik) sesuai standar," kata Tetty.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor padang Sidempuan, Oryza Pasaribu | Editor: Abba Gabrilin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com