KOMPAS.com- Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial MIB alias Ir (12) harus menjalani kehidupan pahit bersama pamannya, YYS (40)
Bukannya mengayomi, YYS yang merupakan adik kandung ibunya justru memperbudak dan menganiaya Ir.
Ir ditampar dan dipukuli karena terlambat memasak makanan hingga mengalami luka lebam dan bengkak di wajah serta kepalanya.
Ir pun kerap tak diberi makan hingga terpaksa memungut sisa-sisa makanan.
Baca juga: Polisi Tangkap Pria yang Aniaya Anak Kandung karena Bela Ibunya
YYS mengajak Ir ke Kota Kupang, NTT dan pindah sekolah.
Bukan main gembiranya Ir lantaran dirinya akan bersekolah di jantung Provinsi NTT.
Di Kupang, YYS, istri dan tiga anaknya lebih banyak tinggal di mess SD lantaran pekerjaan YYS sebagai penjaga sekolah.
Sementara Ir tinggal sendiri di rumah sang paman di Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa.
Ir tak menyangka kegembiraan itu hanya sementara, ia malah mengalami penyiksaan setelah tinggal di Kupang mengikuti pamannya.
Baca juga: Fakta Sosok Wali Murid Pemilik Pistol yang Aniaya Kepala Sekolah, Sopir Truk dan Positif Narkoba
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.