Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lengkap Kecelakaan Speedboat Paspampres di Sungai Sebangau, 6 Tewas, Satu Di Antaranya Dandim Kuala Kapuas

Kompas.com - 10/03/2020, 12:18 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Perahu motor cepat (speedboat) yang mengangkut Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) terlibat kecelakaan air dengan perahu milik Dinas Kehutanan yang sedang membawa logistik di Sungai Sebangau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Peristiwa naas tersebut terjadi pada Senin (9/3/2020) sekitar pukul 12.30 WIB, setelah rombongan Paspampres itu melakukan pengecekan lokasi yang akan dikunjungi Presiden Joko Widodo.

Akibat kecelakaan itu sejumlah penumpang tewas, salah satunya adalah Komandan Kodim (Dandim) 1011/Kuala Kapuas Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Persiapan jelang kunjungan Presiden Joko Widodo

Taman Nasional Sebangau di Kalimantan Tengah masuk dalam tiga wilayah yakni Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau. KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Taman Nasional Sebangau di Kalimantan Tengah masuk dalam tiga wilayah yakni Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau.

Sebelum terlibat kecelakaan itu, rombongan Paspampres dan juga Dandim Kuala Kapuas diketahui sedang melakukan pengecekan lokasi di Taman Nasional Sebangau.

Pengecekan dilakukan untuk melakukan persiapan jelang kunjungan Presiden Jokowi dan Raja Belanda Wiliem Alexander dan Ratu Maxima.

Usai melakukan pengecekan itu, naas, saat di perjalanan pulang mereka justru terlibat kecelakaan dengan perahu L300 milik Dinas Kehutanan yang membawa logistik menuju Taman Nasional Sebangau.

Baca juga: Jenazah Dandim Kuala Kapuas Akan Dimakamkan di Klaten Besok

2. Penyebab kecelakaan akibat medan sungai sempit

Ilustrasi laut, samudra Ilustrasi laut, samudra

Kepala Penerangan Kodam XII/Tanjungpura Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe mengatakan, kecelakaan itu disebabkan faktor medan sungai yang sempit.

Dijelaskan, usai melakukan pengecekan lokasi yang akan dikunjungi presiden itu speedboat milik Paspampres bertemu dengan kapal L300 milik Dinas Kehutanan yang membawa logistik saat di perjalanan.

Karena saling berhadapan dan medan di Sungai Sebangau itu cukup sempit, sehingga kecelakaan tak terhindarkan.

"Penyebabnya faktor medan, sungai yang sempit tidak bisa buat selisihan," katanya.

"Kebetulan TKP di tikungan sungai," sambung dia.

Baca juga: Tragedi Kecelakaan Perahu Paspampres, Tewaskan Dandim dan 5 Warga, Satu Masih Hilang

3. Enam orang tewas, satu di antaranya Dandim

Ilustrasi tewas.Shutterstock Ilustrasi tewas.

Kapusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan perahu milik dinas Kehutanan itu berisi delapan orang.

Sedangkan speedboat milik Paspampres berisi 18 orang.

Terdiri dari tujuh anggota Paspampres, delapan anggota TNI, dan seorang warga Amerika Serikat beserta pengawalnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah Kombes Hendra Rochmawan mengatakan, akibat kecelakaan itu enam orang tewas dan satu di antaranya adalah Dandim 1011/Kuala Kapuas Kav Bambang Kristianto Bawono.

"Satu orang penumpang perahu rombongan Paspampres ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, yaitu Dandim 1011/ Kuala Kapuas," katanya.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan yang Libatkan Perahu Paspampres di Sungai Sebangau

4. Dandim sempat dinyatakan hilang

-THINSTOCK -

Akibat kecelakaan itu, Dandim 1011/Kuala Kapuas Kav Bambang Kristianto Bawono sempat dinyatakan hilang selama kurang lebih empat jam.

Hingga kemudian, baru ditemukan tim evakuasi sekitar pukul 16.00 WIB dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Doris Sylvanus. Evakuasi jenazah dilakukan melalui Pelabuhan Kereng Bangkirai, Palangkaraya.

Penulis : Achmad Nasrudin Yahya | Editor : Pythag Kurniati, Diamanty Meiliana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com