Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak KPPU Medan ke Distributor, Temukan Harga Masker Rp 150.000 Per Boks

Kompas.com - 06/03/2020, 11:52 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Harga RS Rp 125.000 per boks, retail Rp 150.000 per boks

Direktur PT Dimas Andalas Makmur Meliana Manurung menjelaskan bahwa pihaknya mendistribusikan Surgical Mask yang per kotaknya dijual dengan harga Rp 125.000 untuk ke rumah sakit karena dianggap paling banyak membutuhkan masker. 

Masker tersebut dibeli dari Surabaya dengan harga modal Rp 100.000, ditambah dengan ongkos kirim dan lainnya, kata dia. 

Maka harga jualnya ke rumah sakit adalah Rp 125.000.

Meliana mengaku harga tersebut berlaku sejak minggu ke dua bulan Februari.

Sebelumnya, modal harga masker hanya Rp 35.000 dan dijual Rp 40.000 dengan distribusi untuk Sumatera Utara dan Aceh.

Baca juga: Naikkan Harga Masker, Izin Apotek di Makassar Terancam Dicabut

 

Sejak beberapa waktu belakangan, kata dia, pihaknya mengalami penurunan pasokan. Dari biasanya mencapai 1.000 kotak, kini hanya di kisaran 200 kotak. 

"Biasanya pesan dari Surabaya itu 1.000 boks. Tapi kemudian berkurang, tak sampai segitu lagi, rata-rata 200 boks," katanya.

Saat itu, Meliana menyebutkan bahwa jika menjual masker ke rumah sakit harganya Rp 125.000 per boks, namun ke retail atau pribadi-pribadi, dia menjualnya Rp 150.000 per boks.

"Kami prirotaskan untuk rumah sakit karena mereka sangat membutuhkan, bayangkan kalau operasi di rumah sakit tak ada masker. Sesudah itu, pasokan kita kan terbatas, jadi kita juga tak bisa supply semua. karena itu kami perlakukan harga seperti itu. Supaya tidak di-rush," katanya.

Baca juga: Harga Masker Tinggi, Menkes: Salahmu Sendiri Kok Beli

Ada beda harga, distributor diingatkan KPPU 

Mendapat jawaban tersebut, Ramli menjelaskan, jika distributor memberlakukan harga yang berbeda kepada konsumen yang berbeda, maka bisa dikenakan pasal persaingan usaha atau diskriminasi harga.

"Itu namanya diskriminasi harga, hati-hati bertemu dengan saya dalam penegakan hukum. Jadi berapa harga yang wajar dari pabrikan, saya tidak mengurang-ngurangin berapa. Hitung dengan keuntungan, pajak, tenaga kerja, pengiriman, harga wajar berapa, kami juga hitung," katanya. 

"Yang tadi misalnya, dulunya dari pabrikan Rp 35.000, bisa jual Rp 40.000, lalu sekarang modal Rp 100.000 dijual Rp 150.000 itu kan jomplang sekali. Itu bisa juga masuk ke persaingan usaha," katanya.

Mendengar penjelasan Ramli, Meliana kemudian mengubah harga masker dari Rp 150.000 per kotak menjadi Rp 125.000 per kotak.

"Saya ikut bapak, Rp 125.000. Ya kan sudah dinasehatin, masak (tidak mau ikut)," katanya. 

Baca juga: Sejak Jabar Siaga 1 Corona, Stok Masker Habis di Seluruh Minimarket di Jatinangor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com