Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Gunung Semeru Meningkat Sejak 26 Febuari, Erupsi 28 Kali dalam Sehari

Kompas.com - 04/03/2020, 14:24 WIB
Andi Hartik,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Jawa Timur meningkat sejak sepekan terakhir.

Intensitas guguran material lava pijar di gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu meningkat.

Penanggung jawab Gunung Semeru sekaligus Fungsional Penyelidik Bumi pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kristyanto mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Semeru meningkat sejak 26 Februari.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi Semburkan Awan Panas 750 Meter

Sejak saat itu, aktivitas letusan di kawah Gunung Semeru terjadi 15 kali hingga 28 kali dalam sehari.

Menurutnya, jumlah letusan sebanyak itu terbilang wajar untuk Gunung Semeru. Namun, letusan itu diiringi dengan guguran lava.

“Jadi Semeru ini sejak tanggal 26 Februari meningkat gugurannya. Namun, letusannya masih dalam rentan antara 15 sampai 28 kejadian per hari,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/3/2020).

Gunung Semeru sempat mengeluarkan awan panas pada Selasa (3/3/2020) sekitar pukul 17. 33 WIB.

“Ini kalau awan panas kemarin sore, jarak luncurnya tiga kilometer dari kubah lava. Masih dalam radius yang direkomendasikan,” jelasnya.

Sebelumnya, PVMBG sudah merekomendasikan supaya tidak aktivitas manusia di dalam radius 4 kilometer.

Sementara itu, Kristyanto menjelaskan bahwa guguran material lava di Semeru sudah kerap terjadi sebagai akibat dari aktivitas vulkanik.

Namun, intensitasnya cukup rendah. Biasanya dalam kurun waktu satu bulan hanya terjadi dua atau tiga kali guguran material lava.

Guguran lava itu meningkat sejak 26 Februari. Kejadian guguran lava bisa mencapai tujuh sampai delapan kali dalam satu hari.

“Sebenarnya guguran lava itu ada. Nah, sejak 26 Februari ini agak kerap gugurannya,” ungkapnya.

Jarak luncuran lava pijar itu bisa mencapai 750 meter dari kubah lava ke arah besuk bang.

Meski begitu, status Gunung Semeru masih tetap, yakni pada level II atau waspada.

Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan pada pengamatan tanggal 27 Februari 2020 oleh Badan Geologi PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Semeru, teramati satu kali letusan asap warna putih tebal setinggi 200 meter ke arah utara.

Baca juga: Fakta Erupsi Gunung Semeru, Muncul Lava Pijar hingga Status Waspada Level 2

Selain itu juga teramati adanya delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 200 hingga 1.000 dari pusat guguran. Pusat guguran berada pada jarak 750 meter dari kawah aktif.

Di puncak yang sama juga teramati sinar api sekitar 50 meter di kawah saat malam hari ketika visual gunung jelas. Asap kawah membumbung terus menerus berwarna putih tipis setinggi 50-100 meter.

Aktivitas kegempaan berupa letusan terjadi sebanyak 14 kali dengan amplitudo 11-23 mm durasi 70-280 detik. Aktivitas kegempaan berupa guguran sebanyak 11 kali dengan amplitudo 2-10 mm durasi 60-100 detik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com