Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2020, 10:20 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ranu Manduro menjadi primadona para forografer untuk hunting foto setelah keberadaannya viral di media sosial.

Kawasan pertambangan sirtu yang ada di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto disebut mirip dengan New Zealand.

Lokasi tersebut kemudian dikunjungi oleh banyak warga yang penasaran. Bahkan keramaian Ranu Manduro sempat viral di media sosial.

Jalan di tengah rumput savana menjadi lautan manusia dengan kendaraan roda duanya.

Baca juga: Viral Keindahan Ranu Manduro Mirip New Zealand, Pemda: Silakan Urus Perizinannya

Salah satu pengunjung yang datang ke Ranu Manduro adalah Rizky Ardhy. Dia mengunggah foto keramaian Ranu Menduro pada Minggu (1/3/2020) di akun Instagramnya.

Dilansir dari Tribunnews.com, Rizky Ardhy asal Karanganyar, Jawa Tengah harus menempuh perjalanan selama 4 jam ke Ranu Manduro di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Ia tiba di Ranu Manduro pada Sabu (29/2/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.

"Saya sampai sana Sabtu (29/2/2020), sekitar jam 14.00 WIB, di sana lumayan agak ramai," ucap Ardhy, Senin (2/3/2020) dilansir dari Tribunnews.com.

Namun, Ardhy kurang beruntung karena cuaca sedang hujan disertai petir.

Baca juga: Keindahan Ranu Manduro Disebut Mirip New Zealand? Ini Fakta dan Video Viralnya

Ardhy akhirnya memutuskan bermalam di Sidoarjo, di rumah saudaranya dan kembali pada Minggu (1/3/2020) pagi.

"Saya kembali ke Ranu Manduro Minggu pagi jam 06.00 WIB sudah rame banget," ucapnya.

Keramaian pada hari Minggu tersebut melebihi hari sebelumnya

Dalam perjalanan hunting-nya di Ranu Manduro, Ardhy mengaku membawa perlengkapan lengkap.

"Pake drone, kamera DSLR, pake HP juga," ungkapnya.

Jalan ke lokasi rusak

Suasana di Ranu Manduro, padang rumput bekas kawasan pertambangan, di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Suasana di Ranu Manduro, padang rumput bekas kawasan pertambangan, di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.
Saat mengunjungi Ranu Manduro, Ardhy bercerita bahwa ia harus melalui jalan rusak karena bekas tambang pasir. Ia juga melewati perkampungan dan dimintai retsribusi seikhalsnya oleh warga setempat.

"Kondisi jalan yang mau ke lokasi rusak, soalnya bekas untuk tambang pasir," ucapnya.

"Namun karena ramai pengunjung, jadi agak mengurangi estetika," ungkapnya.

Terkait kebersihan, Ardhy menyebut cukup bersih.

Untuk masuk ke lokasi pengunjung menggunakan jalur dua arah sehingga pengunjung yang datang dan pulang berpapasan. Sementara di area dalam, jalur jalan menggunakan sistem satu arah.

Baca juga: Menengok Keindahan Ranu Manduro, Bekas Pertambangan yang Viral Mirip New Zealand

"Jalur masuk dan keluar memang beda, tapi untuk masuk di kawasan tetap dua arah, jadi tetap papasan," ucapnya.

Ardhy mengungkapkan, lokasi Ranu Manduro tersebut hanya bisa dinikmati dengan kendaraan roda dua.

"Kalau untuk mobil gak boleh masuk sampai dalam," ucapnya.

"Kalau motor bisa explore sampai dalemnya," imbuhnya.

Untuk masuk are Ranu Manduro, Ardhy mengatakan ada biaya retribusi yang dihitung per kendaraan.

"Hari Sabtu dan Minggu Rp 10 ribu motor, kalau Senin sampai Jumat Rp 5 ribu per motor," ungkapnya.

Sementara bagi masyarakat yang membawa mobil menuju Ranu Manduro, Ardhy menyebut harus menyewa motor atau menggunakan ojek.

"Iya harus pake ojek karena jauh, biayanya denger-denger antara Rp 10-15 ribu," ucapnya.

Baca juga: Ranu Manduro Ditutup Pemilik Lahan, Pemerintah Desa Lobi agar Tetap Dibuka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com